Mohon tunggu...
Rusti Dian
Rusti Dian Mohon Tunggu... Freelancer - Mass and Digital Communication Student

Author of Geotimes | Freelance Writer Kumparan | Feminism and Journalism Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Benarkah Menikah Adalah Solusi Semua Masalah? Cek Jawabannya di "Love For Sale 2"!

20 Oktober 2020   08:00 Diperbarui: 20 Oktober 2020   08:25 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Youtube channel CGV Kreasi)

Film Love For Sale 2 tergolong dalam genre drama romansa. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan ceritanya yang menggambarkan tentang perjalanan cinta seorang Ican. Walaupun ia belum memutuskan untuk menikah, namun Ican selalu bermain dan mencoba dekat dengan banyak perempuan. Selain itu, dapat dilihat juga dari kehidupan rumah tangga Ndoy dan Buncun yang memiliki pasang surutnya masing-masing, namun tetap berlandaskan rasa cinta.

Paradigma Kritis

Untuk melihat paradigma kritis yang terkandung dalam Love For Sale 2, perlu diingat bahwa paradigma kritis akan mengajak orang-orang untuk mencapai sebuah tujuan yaitu adanya kritik sosial. Dengan demikian, paradigma kritis juga akan menyorot dari sisi nilai, etika, sikap, dan perilaku individu atau kelompok yang bersangkutan.

Dari cuplikan film di atas, terlihat Ican yang akan pergi sambil menunjukkan wajahnya yang sangat pasrah dan sedikit murung, terlebih saat ibunya sedang memberi nasehat. Dilansir dari Fimela.com (2014, 22 Agustus), beberapa alasan mengapa anak harus menuruti nasehat orang tua diantaranya karena nasehat adalah salah satu bentuk kepedulian, perspektif yang obyektif. Selain itu, nasehat juga dianggap mampu menguatkan hubungan orang tua dan anak, serta mengurangi rasa penyesalan.

Namun, perbuatan Ican yang tidak menuruti nasehat orang tua memiliki alasannya tersendiri. Jika ditelisik lebih jauh, Ican merasa tidak suka ketika ibunya selalu meminta agar Ican cepat menikah. Ketika Ican menjawab apa yang dikatakan ibunya dan mencoba menjelaskan alasan kenapa dirinya belum mau menikah, justru Ican dianggap melawan dan dicap durhaka.

Di sini, orang tua dapat dengan mudahnya berkata "durhaka" pada anak yang berusaha menjawab pertanyaan atau menjelaskan sesuatu. Hal tersebut tentu dipengaruhi oleh adanya norma-norma yang ada dalam agama maupun budaya setempat bahwasanya melawan nasehat orang tua, artinya orang tersebut sudah durhaka terhadap orang tua.

Testimoni Penonton Love For Sale 2

"Suka banget, filmnya sangat human, sangat realistis,"tutur Dikta, salah satu penyanyi Indonesia saat memberikan testimoninya setelah menonton film Love For Sale 2 di Instagram.

Berbagai testimoni pun membanjiri akun Instagram @loveforsalefilm. Jumlah followers mencapai 13.300 menunjukkan bahwa banyak warganet yang tertarik dengan film tersebut. Jika dilihat dari highlight stories yang berjudul "Gala Premiere", banyak orang yang menyambut film Love For Sale 2 dengan sangat antusias.

Pasca tayang perdana di bioskop pada tanggal 31 Oktober 2019, di tanggal 4 November 2019, Love For Sale 2 sudah tembus 92.720 penonton dari seluruh bioskop di Indonesia. Jika dilihat dari mesin pencarian Google dengan keyword "review film Love For Sale 2", maka akan muncul sekitar lebih dari 30 lebih hasil review dari berbagai kalangan, baik media massa maupun blog pribadi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa antusiasme masyarakat untuk menonton film Love For Sale 2 sangat tinggi. Ditambah pula dengan munculnya berita bahwa tiket sudah ludes terjual di hari pertama tayang di bioskop. Tak sedikit pula bioskop yang harus menambah teater demi melayani antusiasme para konsumen film tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun