Newhagen et al (Widodo, 2020, h. 17) menyebutkan diantaranya adalah multimedia, hipertekstualitas, packet switching, sinkronisitas, dan interaktivitas. Multimedia dan hipertekstualitas tersebut sangat erat kaitannya dengan interface atau tempat fisik dimana pesan dapat dibuat atau dibentuk. Dalam hal ini, multimedia terdiri dari teks, suara, gambar, animasi, video, virtual reality, dan lain sebagainya (Widodo, 2020, h. 17).
Berangkat dari pengertian jurnalisme yang berarti aktivitas mencari informasi yang akurat tentang suatu peristiwa, lalu informasi tersebut dikemas kemudian disebarluaskan kepada publik (Shapiro dalam Ashari, 2019, h. 3).Â
Aktivitas jurnalisme ini terus berkembang dari waktu ke waktu. Hingga saat ini muncul istilah jurnalisme multimedia yang menjadi tren di media digital. Jurnalisme multimedia mampu membuka ruang partisipasi bagi publik. Hal ini dikarenakan pengguna tidak hanya menjadi konsumen, namun juga dapat memengaruhi bahkan memproduksi informasi. Kehadiran jurnalisme multimedia juga mampu menyediakan berbagai macam bentuk informasi mulai dari teks, video, audio, memberi komentar di kolom komentar, dan lain-lain.
Sumber:
Ashari, Muhammad. (2019). Jurnalisme Digital: Dari Pengumpulan Informasi Sampai Penyebaran Pesan. Inter Komunika: Jurnal Komunikasi, 4(1), 1-16
Devi, Rizky Wika Shintya. (2019). Sejarah Internet dan Perkembangannya Hingga Kini. Diakses pada 30 Agustus 2020, dari sini
Erawan, L. (n.d). Pemrograman Web. Diakses pada 31 Agustus 2020, dari sini
Widodo, Yohanes. (2020). Jurnalisme Multimedia. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Komunikasi