Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi : Tentang Pasir

18 September 2025   13:51 Diperbarui: 18 September 2025   13:51 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasir terhampak
pasir membentang pantai tempat terdampar 
mulai dari kapal Kehilangan arah hingga pengungsi yang lapar 
setelah terombang-ambing di bawah gelombang besar

Pasir menjadi saksi 
pasir menulis kaki 
pasir tidak Memberi bukti 
juga tidak mengubur kan benar-benar mati

Pasir tidak letih j
uga tidak mudah warna putih 
meskipun di singgahi sampah yang dibawa gelombang 
pasir tidak tahu apakah dirinya gersang

Baca juga: Jalan Puisi

Pasir menghidupkan kelapa
 pasir menumbuhkan cemara 
pasir melahirkan kata kata 
pasir juga yang melahirkan cerita 

Sungailiat 18 September 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun