Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Negeri Sensitif Setelah Musibah Bagaikan Bubur

30 November 2024   12:31 Diperbarui: 30 November 2024   12:39 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi yang kalah ini merupakan musibah
bagi yang menang ini merupakan hadiah 
mereka yang kalah tidak menyangka bisa kalah 
mereka yang menang sudah menduga mereka tidak akan kalah

Sudah terjadi tidak mungkin bubur bisa menjadi nasi
mereka saling menyalahkan menuduh telah ada yang menghianati 
mereka mulai memaki sejadi-jadi 
apa pun yang dikatakan akan sia-sia karena telah terjadi

Setelah itu mereka diam bukan bersemedi 
bukan pula melakukan introspeksidiri
ada salah satu diantara mereka sedang mencari tali
 mencari tempat yang tepat untuk menggantung diri

Baca juga: Pantun Jalan Pagi

Kalah memang menyakitkan 
apalagi dengan musuh yang tidak kelihatan 
ketika terjebak hingga hanyut dalam kesembongan
arus Dras politik telah memakan korban

Sungailiat 30 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun