Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Kursi di Tepi Jalan

28 Maret 2023   06:50 Diperbarui: 28 Maret 2023   07:18 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada saat sepi untuk tidak terus letih
Ketika harus menahan tubuh-tubuh dengan wajah genbira maupun bersedih
Beban yang ditangung juga tidak sama
Mereka memang berbeda

Saat sepi merenung kembali yang dirasakan sepanjang hari
Ketika pagi mereka berlari memeras keringan sendiri
Terasa basah peluh dengan napas terengah hingga stabil kembali
Telah meninggalkan keringat dengan bau menyengat tanpa permisi

Kembali sepi ketika siang tanpa beban saat mereka tidak berani menantang
Aku lebih ringan karena mereka tidak ingin terpanggang
Langit terbuka di bawa matahari menyengat
Aku merasa lebih kuat

Ketika senja mereka membawa keluarga 
Aku harus lebih bertenaga untuk menahan beban besar
Berharap lebih lekas datang magrib sehingga mereka menuju masjid hanya beberapa langkah saja
Aku harus menahan sabar

Malam datang bersama dingin yang menguasai ruang
Mereka datang berpasang-pasang
Menebar kata merayu hingga tanpa kata hanya memegang
Aku tak ikut terangsang

Penguasa telah menempati aku di sini
Mudah dijangkau mereka lalu-lalang berjalan
Aku tetap akan menjadi kursi sepi
Ketika mereka tidak singgah hanya melintas jalan

Sungailiat, 28 Maret 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun