Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis di Perpustakaan Mendapat Cuan

7 Desember 2022   05:38 Diperbarui: 28 Maret 2023   16:55 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fitri, pustakawan kabupaten Bangka yang menulis buku (dokpri)

Perpustakaan tempat menjaga peradaban. Pemerintah yang mmbangun perpustakaan sebagai cermin pemerintah yang cinta ilmu. Perpustakaan bisa menjadi sumber air yang menyegarkan literasi selain mata air literasi yang berada di lingkungan keluarga. Kegiatan menjaga peradaban diantaranya melalui literasi menulis.

Perpustakasn Umum Daerah (Perpusda) Kabupaten Bangka adalah unit pelayanan publik milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka merupakan bagian Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka. Pada tahun 2022 ini tepatnya pada tanggal 19 Januari 2022 Perpusda kabupaten Bangka  resmi menempati gedung baru di eks kantor Bupati Bangka di jalan Diponegoro Sungailiat yang direhabilitasi dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Perpusnas RI tahun 2021.

Perpusda kabupaten Bangka sebagai perpustakaan yang berbasis inklusi sosial dan sebagai  penerima manfaat dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI sejak tahun 2018. Perpustakaan tidak hanya sebagai tempat meminjam dan menyimpan buku, namun menyelenggarakan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat. Sebagaimana tujuan literasi adalah untuk kesejahteraan. Sebagai pembina perpustakaan di kabupaten Bangka Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka telah melakukan pembinaan hingga tahun 2021 tercatat 11 perpustakaan desa ditunjuk Perpusnas RI sebagai penerima manfaat meliputi desa Kapuk, Kayu Besi, Merawang, Pemali, Rebo, Kimak, Sempan, Baturasa, Balinijuk, Karya Makmur dan desa Penyamun.

Akhir tahun 2019 Perpusda kabuparen Bangka melalui para pustakawan merintis membuat kelas menulis. Menanfaatkan jasa rekan penulis yang sudah berpengalaman melalui advokasi yang dilakukan dapat melatih  para pengelola perpustakaan desa dan perpustakaan sekolah menggelar latihan menulis di blog. Kelas menulus berlanjut di tahun 2020. Ketika pandemi Covid-19 kegiatan menulis merupakan aktifitas aman dari penularan virus yang bisa dilakukan secara daring. Baru pada tahun 2021 kelas menulis berhasil menerbitkan buku ber ISBN.

Melalui  program Teralis (Terampil Menulis) pustakawan kabupaten Bangka berhasil menerbitkan buku Pelangi di Perpustakaan, merupakan antologi kisah inspiratif para pustakawan di kabupaten Bangka. Buku tersebut dijual di toko buku online serta dijual langsung pustakawan sehingga berhasil menambah pendapatan mereka. Dari latihan menulis di Perpusda kabupaten Bangka tidak hanya berhasil menulis buku secara bersama-sama juga peserta kekas menulis telah berhasil menulis buku solo seperti Muhamnad Arozi sebagai alumni kelas menulis blog berhasil menerbitkan novel serta beberapa penulis lainnya.

Kegiatan literasi menulis di perpustakaan menghasilkan cuan (uang) yang bisa menjadi awal yang baik untuk meraih kejahteraan. Ini selaras dengan visi Bangka Setara. Sejahtera adalah kondisi masyarakat yang terpenuhi ketahanan materil dan spiritual yang ditunjukjan oleh pertumbuhan ekonomi tinggi merata tingkat pendapatan masyarakat, keterbebasan dari kemiskinan, SDM yang berkualitas dan berdaya saing serta terciptanya pemerataan pembangunan antar wilayah. Mengutip Perpusnas RI yang memaknai literasi adalah, kedalaman seseorang terhadap suatu subjek tertentu yang dapat diimplementasikan dengan inovasi dan kreatifitas untuk memproduksi barang dan jasa yang berkualitas tinggi  dan dapat dipakai untuk memenangkan persaingan global. Jadi literasi bukan hanya pandai baca dan tulis.

Dari pandai menulis serta jalur yang diberikan hingga bisa menerbitkan buku melalui sejumlah penerbit dengan gratis, peserta kelas menulis di Perpusda kabupaten Bangka hanya bermodal menbeli buku dengan harga penulis dan dijual sesuai harga pasar bisa meraih keuntungan antara 20 % hingga 30 %. Penjualan dilakukan penulis sendiri maupun orang lain dengan konsumen individu- individu dan perpustakaan-perpustakaan yang ingin menambah koleksi bahan bacaan.

Karya buku dipromosikan dengan memanfaatkan media massa. Semakin terasa membumikan literasi melalui menulis buku yang dilakukaan Perpusda kabupaten Bangka. Media massa yang dipergunakan yakni Radio Republik Indonesia (RRI) Sungailiat dalam acara Ruang Pustaka bekerja sama dengan PD IPI kabupaten Bangka sebagai pengasuh acara tersebut.  Setiap pekan pustakawan, penggerak literasi, komunitas-komunitas, pejabat pemerintah tampil sebagai narasumber. Promosi sangat penting dalam memperkenalkan produk buku yang dihasilkan.

Kerja sama lainnya dengan PD IPI yakni bersama-sama dalam Program Sapu Sabut (Satu Pustakawan Satu Buku Terbit) yang telah menerbitkan buku tahun 2022 ini diantaranya, Jejak di Perpustakaan Pustakawan Meraih Mimpi, Orang Buangan, Pantun Pustakawan, Penari, Pantai Kemarau, Kepala Terbakar dan lain-lain. Selain itu masih terdapat naskah buku yang dalam pengerjaan oleh pustakawan Perpusda kabupaten Bangka dari kegiatan kelas menulis.

Ternyata menulis buku itu "candu." Apa lagi dari menulis d Perpusda kabupaten Bangka mendapat cuan.  (Rustian Al Ansori)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun