Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membumikan Literasi di Kabupaten Bangka

1 Oktober 2022   08:57 Diperbarui: 1 Oktober 2022   18:19 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Perpusda Bangka (dokpri)



Empat tahun kepemimpinan bupati Bangka Mulkan dan wakil bupati Bangka Syahbudin masa bakti 2018-2023 telah memberikan perhatian terhadap pengembangan literasi melalui pembangunan gedung Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) dan diikuti berdirinya beberapa perpustakaan desa di kabupaten Bangka. 

Sebelumnya Perpusda kabupaten Bangka selalu berpindah-pindah dengan menempati  sejumlah tempat. Terakhir menggunakan gedung  di Jalan Jendral Sudirman Sungailiat yakni dulunya milik PT Timah Tbk sebelumnya bernama Unit Penambangan Timah Bangka (UPTB) sebagai kantor Gerasi Baru.
Perpustakaan tempat menjaga peradaban telah dibangun sebagai cermin bahwa pemerintah daerah yang cinta ilmu. Bisa menjadi sumber air yang menyegarkan literasi selain mata air literasi yang berada di lingkungan keluarga. Mendorong gemar membaca masyarakat sehingga dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)  sesuai dengan salah satu misi dari visi Bangka Setara (Sejahtera dan Mulya) yaitu mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berintegritas. Tugas mewujudkan misi itu diantaranya ada pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka bersama masyarakat.

Perpusda Kabupaten Bangka adalah unit pelayanan publik milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka merupakan bagian Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka. Pada tahun 2022 ini tepatnya pada tanggal 19 Januari 2022 Perpusda kabupaten Bangka  resmi menempati gedung baru di eks kantor Bupati Bangka di jalan Diponegoro Sungailiat yang direhabilitasi dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021.

Awalnya Perpustakaan Umum Daerah kabupaten Bangka pada tahun 2005 merupakam  bagian dalam Sekretariat Daerah (Setda) kabupaten Bangka dengan nama Bagian Arsip dan Perpustakaan. Selanjutnya pada tahun 2008 dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah serta Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 6 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah kabupaten Bangka (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Nomor 6 seri D) dibentuklah Kantor Perpustakaan dan Kearsipan kabupaten Bangka.

Sejalan dengan perkembangan penataan kelembagaan di lingkungan pemerintah kabupaten Bangka, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintahan kabupaten Bangka, tugas dan fungsi serta tata kerja  Dinas Kearsipan  dan Perpustakaan kabupaten Bangka dengan tipe B menempati gedung di jalan Pemuda Sungailiat (eks gedung Diklat), sedangkan Perpustakaan Umum Daerah berada di jalan Jendral Sudirman (depan stadion Orom Sungailiat) dan Depo Arsip berada di jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat. Hingga akhir Nopember 2021 Perpusda kabupaten Bangka pindah menempati gedung baru di eks kantor Bupati Bangka.

Perpusda memiliki 18 orang pegawai terdiri 1 orang kepala bidang, 5 orang pustakawan dan 12 orang staf yang berada di Bidang Layanan Pengembangan Perpustakaan. Pelayanan bagi pemustaka dilakukan setiap hari kerja yakni hari Senin sampai dengan Jumat mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Gedung Perpusda yang baru berlantai dua itu dengan ruang pelayanan dan ruang anak berada di lantai satu, sedangkan di lantai dua merupakan ruang koleksi dan ruang refrensi. Koleksi buku yang dimiliki berjumlah 18.000 eksemplar dengan berbagai gendre buku seperti sastra, agama, ilmu pengetahuan, dan lain-lain.

Inklusi Sosial
Perpusda kabupaten Bangka sebagai perpustakaan yang menjalankan program inklusi sosial dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI sejak tahun 2018 yakni perpustakaan tidak hanya sebagai tempat meminjam dan menyimpan buku, namun menyelenggarakan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat. Tujuan literasi adalah untuk kesejahteraan. Sebagai pembina perpustakaan di kabupaten Bangka Dinas Kearsipan dan Perpustakaan telah melakukan pembinaan hingga tahun 2021 tercatat 11 perpustakaan desa ditunjuk Perpusnas RI sebagai penerima manfaat meliputi Kapuk, Kayu Besi, Merawang, Pemali, Rebo, Kimak, Sempan, Baturasa, Balinijuk, Karya Makmur dan Penyamun.

Geliat literasi di kabupaten Bangka telah menunjukan diri sebagai daerah yang berprestasi dalam kegiatan tahunan Perpusnas RI. Perpustakaan telah mewujudkan literasi untuk kesejahteraan. Kegiatan di perpustakaan dalam bentuk pelatihan-pelatihan seperti perpustakaan Berlian desa Pemali diantaranya berhasil mengolah sampah menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan warga sehingga perpustakaan desa Pemali tiga tahun berturut-turut berhasil meriah predikaan perpustakaan desa terbaik nasional tahun 2019, 2020 dan 2021. Prestasi yang sama diraih perpustakaan Depati Bahrin desa Kimak dengan kegiatan pelibatan masyarakat berupa pelatihan mengolah produk pertanian menjadi makanan dan minuman sehingga terpilih sebagai salah satu perpustakaan terbaik nasional tahun 2021.

Sedangkan Perpusda Bangka terpilih sebagai perpustakaan kabupaten terbaik nasional tahun 2021. Melalui program Teralis (Terampil Menulis) berhasil menerbitkan buku Pelangi di Perpustakaan, merupakan antologi kisah para pustakawan di kabupaten Bangka. Buku tersebut dijual di toko buku online serta yang dijual langsung pustakawan sehingga berhasil menambah pendapatan mereka. Perpusda Bangka tidak hanya tempat menyimpan buku namun telah memproduksi buku.

Kegiatan literasi untuk kesejahteraan ini selaras dengan visi Bangka Setara. Sejahtera adalah kondisi masyarakat yang terpenuhi ketahanan materil dan spiritual yang ditunjukjan oleh pertumbuhan ekonomi tinggi merata tingkat pendapatan masyarakat, keterbebasan dari kemiskinan, SDM yang berkualitas dan berdaya saing serta terciptanya pemerataan pembangunan antar wilayah. Mengutip Perpusnas RI yang memaknai literasi adalah, kedalaman seseorang terhadap suatu subjek tertentu yang dapat diimplementasikan dengan inovasi dan kreatifitas untuk memproduksi barang dan jasa yang berkualitas tinggi  dan dapat dipakai untuk memenangkan persaingan global. Jadi literasi bukan hanya pandai baca dan tulis.

Keberhasilan pembangunan bidang perpustakaan di kabupaten Bangka tidak terlepas dari peran pustakawan yang profesional. Pustakawan kabupaten Bangka selalu masuk dalam tangga juara pemilihan pustakawan berprestasi tingkat provinsi kepulauan Bangka Belitung tahun 2020 dan 2021. Peran pustakawan cukup besar dalam melakukan sosialisasi, pembinaan hingga perpustakaan terakreditasi sesuai dengan standarisasi nasional. Termasuk diantaranya mendorong perpustakaan bertransformasi berbasis inklusi sosial.
Sosialisasi yang dilakukan juga dengan memanfaatkan media massa. Semakin terasa membumikan literasi yang dilakukaan Perpusda Bangka. Melalui kerja sama yang dilakukan antara Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka dan RRI Sungailiat pada tahun 2020 dan 2021.  Setiap pekan pustakawan, penggerak literasi, komunitas-komunitas, pejabat pemerintah tampil sebagai narasumber dalam acara Ruang Pustaka.

Gaung literasi terdengar hingga desa-desa di kabupaten Bangka. Kendati pandemi Covid-19 perpustakaan desa tetap melayani dengan menerapkan protokol kesehatan. Ketika pandemi melandai perpustakaan Bukit 7 desa Sempan menggelar festival literasi yang menampilkan berbagai lomba seperti menulis puisi, bercerita, kuliner dan lain-lain. Ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Desa dan pengelola perpustakaan dalam pembangunan perpustakaan. Melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Bangka pada tahun 2019 seluruh desa di kabupaten Bangka melalui kepala desa telah membembuat komitmen akan membangun perpustakaan desa. Namun komitmen itu tertunda karena dana desa terkonsentrasi untuk penangan Covid-19. Semoga setelah pandemi berakhir dari 38 perpustakaan desa yang ada saat ini akan bertambah di 62 desa yang ada di kabupaten Bangka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun