Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan yang Terbakar

15 September 2021   07:30 Diperbarui: 15 September 2021   07:41 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan telah mengurung rumah dipenuhi suara yang beradu-adu. Suara yang menenuhi rumah tanpa jendela dengan marah-marah. Hujan ingin mengalahkan suara namun terdengar pilu. Belum ada tanda-tanda akan lelah.

Hujan telah terbakar. Setelah disusulut rumah yang terbakar . Ketika rumah telah menjadi hutan belukar. Mudah tersulut kata mengobarkan amuk yang bertengkar. 

Kita bukan lagi berkelakar. Hujan sudah terbakar. Melawan suara marah dengan menguatkan curah. Kita mulai lelah.

Sungailiat, 15 September 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun