Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perpustakaan Desa Antara Ada dan Tiada

25 November 2020   06:47 Diperbarui: 22 Juli 2023   08:49 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor Desa Riau, Bangka (dokpri)

Berdirinya perpustakaan di desa karena pemerintah desa peduli dalam membangun peradaban dan mencintai ilmu.

Setelah perpustakaan dibangun ada yang terus berkembang hingga bertransformasi menjadi inklusi sosial. Ada pula diam ditempat tanpa ada aktifitas, perpustakaan hanya menjadi syarat dan simbol saja untuk kepentingan penilaian desa.

Sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki fungsi pembinaan terhadap petpustakaan di daerah Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) kabupaten Bangka melakukan pembinaan dan melihat kondisi perpustakaan desa, Selasa (24/11) mengunjungi perpustakaan di desa Gunung Muda, kecamatan Belinyu yang berjarak sekitar 60 km dari Perpustakaan Daerah (Perpusda) kabupaten Bangka di Sungailiat dan sebelumnya di perpustakaan desa Riau, kecamatan Riau Silip sekitar 30 km dari Sungailiat.

Apa kabar 2 perpustakaan desa itu di tengah pandemi? Saya bersama 3 orang pustakawan Yusnita, Fitri dan Yogi dengan mengendarai mobil tiba di perpustakaan desa Riau salah satu perpustakaan desa yang pernah berprestasi dalam lomba perpustakaan di daerah kami. 

Di kantor desa Riau yang sedang ada pembangunan di kantor desa. Kami diterima sekretaris desa (sekdes) Rama Putra dan saya menyerahkan satu paket buku bantuan untuk perpustakaan desa Riau yang merupakan bantuan dari sebuah lembaga yang peduli terhadap pengembangan perpustakaan.

Usai menyerahkan paket buku kami mengajak sekdes agar dapat nenjadikan perpustakaannya bertransformasi berbasis inklusi sosial dengan melibatkan masyarakat melalui berbagai kegiatan.

Menurut Sekdes Riau Rama Putra, perpustakaan desanya masih ramai pengunjung di tengah pandemi terutama siswa sekolah yang memanfaatkan wifi gratis dari perpustakaan untuk untuk mengerjakan tugas belajar sejak diberlakukannya belajar dari rumah.

Kondisi perpustakaan desa Riau yang memprihatinkan (dokpri)
Kondisi perpustakaan desa Riau yang memprihatinkan (dokpri)
Saya masuk ke ruang perpustakaan tampak tidak tertata dengan baik sepertinya sudah lama tidak tersentuh pengelolanya. Ternyata benar, informasi dari kantor desa bahwa tenaga perpustakaannya baru melahirkan.

Ini merupakan kendala yakni keterbatasan dana desa untuk membiayai yakni membayar gaji tenaga perpustakaan lebih dari 1 orang. Karena tenaga perpustakaan hanya 1 orang, ketika berhalangan seperti melahirkan perpustakaan jadi tidak terurus.

Setelah mendengar komitmen aparatur desa Riau yang akan terus membantu mendanai oprasional perpustakaan melalui dana desa, merupakan kabar gembira bahwa perpustakaan akan masih tetap ada.

Mereka juga sering menerima bantuan dari sebuah BUMN di Bangka, demikian pengakuan Sekdes Riau. Berarti advokasi telah berjalan yakni melakukan upaya kerjasama serta meyakinkan pihak-pihak yang memiliki kepedulian terhadap perpustakaan desa untuk membantu perpustakaan desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun