Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penerimaan Siswa Baru di Tengah Corona Tanpa Ujian, Apa Salah?

28 Mei 2020   22:15 Diperbarui: 28 Mei 2020   22:13 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lingkungan sekolah (dokpri)

Di tengah pandemi Corona penerimaan siswa baru masih pakai ujian, untuk apa?

Ujian nasional yang direncanakan tahun ini diselenggaraan untuk yang terakhir kali, tidak jadi dilaksanakan gara-gara pandemi Corona. Tapi ujian penerimaan siswa baru dilaksanakan. Anak saya yang bungsu Kamis (28/5) harus menjalani ujian penerimaan siswa baru di salah satu Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Negeri di daerah kami. 

Ujian hari pertama dilaksanakan test tertulis. Sedangkan untuk ujian hari ke dua berupa ujian praktek. Bakal sekolah yang menjadi pilihan satu-satunya si Bungsu untuk ia melanjukan sekolah menggelar ujian dengan menjalankan protokol kesehatan. Mengenakan masker dan tersedia tempat cuci tangan. Test suhu tubuh sebelum masuk ruang kelas dan jarak kursi antar siswa sekitar 2 meter dalam satu kelas saat berlangsungnya ujian.

Pelaksanaan ujian penerimasn siswa baru di sekolah belum memasuki new normal. Baru direncanakan, new normal belum dilaksanakan di daerah kami.

Siswa sekolah belum masuk sekolah masih belajar dari rumah. Tapi sekolah telah mengumpulkan calon siswa yang jumlahnya seratus siswa lebih guna diseleksi kelayakannya diterima di sekolah tersebut. 

Sekolah ini telah memberlakukan pendaftaran siswa baru secara online namun test diselenggaran dengan mengumpulkan calon siswa dalam beberapa kelas saat ujian tertulis dilangsungkan. Sepertinya tidak ada cara lain untuk menyeleksi siswa yang bisa diterima di sekolah tersebut di tengah pandemi seperti saat ini. 

Menurut istriku yang mengantar si Bungsu ke sekolah jumlah siswa yang mengikuti ujian tidak terlalu banyak. Bila tidak banyak mengapa tidak diterima saja tanpa di test. Mengumpulkan siswa dalam jumlah banyak beresiko tertular Covid-19.

Ujian nasional tidak dilaksanakan masih bisa menentukan siswa yang lulus. Penerimaan siswa baru tanpa ujian seharusnya juga bisa. 

Tergantung sekolah mau atau tidak melaksanakan. Penerimaan siswa baru dapat dilakukan dengan pertimbangan nilai raport maupun ijazah. Kalau belum bisa melihat nilai siswa karena belum dikeluarkan dari sekolah asal, dapat juga melalui prestasi bidang pelajaran maupun ekstrakulikuker yang dibuktikan dengan piagam penghargaan. Bisa pula sesuai jalur sekolah seperti MIN ke MTs, MTs ke MAN dan lain-lain.

Saya rasa tidak fer sekolah yang merasa sebagai sekolah favorit khususnya sekolah negeri hanya menjaring siswa melalui ujian untuk mendapatkan siswa yang cerdas dan berprestasi saja. Ini tudak adil bagi siswa yang tidak masuk katagori itu.

Cara penerimasn siswa baru yang dilakukan sekolah negeri, menjadikan sekolah swasta sebagai tempat menampung siswa yang kalah bersaing saat mengikuti test di sekolah negeri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun