Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sebaiknya Khotbah Jangan Kepanjangan, Tetap Jumatan di Tengah Pandemi Covid-19

4 April 2020   06:48 Diperbarui: 4 April 2020   08:50 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisa menjadi perhatian masjid yang masih menyelenggarakan salat Jumat yakni agar jemaah tidak lama berkumpul di masjid, sebaiknya hatib tidak menyampaikan hotbah yang terlalu panjang, begitu pula imam untuk tidak memilih membaca ayat yang panjang.

Solat Jumat masih berlangsung, Jumat (3/4) seperti biasa di seluruh masjid di Sungailiat, kabupaten Bangka di tengah pandemi virus Corona Covid-19. 

Ada kabar yang simpang-siur, tidak jelas kepastiaannya ada kesepakatan dari hasil pertemuan sejumlah ormas Islam di Bangka Belitung, menghimbau masjid tidak melaksanakan Jumatan tapi diganti dengan salat Zuhur. Sedangkan di kota Pangkalpinang, himbauan itu  sudah ada sebelumnya agar tidak lagi menggelar salat Jumat, untuk menghindari berkumpulnya banyak orang yang betpotensi menularkan virus Covid-19.

Saya tetap salat Jumat ke masjid, sudah niat saya. Bila masjid di dekat rumah, seperti kabar saya dengar tidak menyelenggarkan salat Jumat maka saya akan mencari masjid yang lain yang menggelar solat Jumat.

Ternyata masjid di dekat rumah masih melaksanakan solat Jumat. Ketika saya tiba di masjid khotib baru saja memulai khotbah.

Seperti hibauan agar jemaah membawa sajadah ke masjid, saya membawa sajadah. Ternyata di masjid sajadah yang ada sebelumnya telah digulung dan tidak dipakai selama pandemi Covid-19. Tetap saja ada jemaah yang tidak mengikuti himbauan dan tidak membawa sajadah. Jemaah yang ada disampingnya berbaik hati membagikan sajadah dengan melintang sehingga dapat bersama-sama di atas sajah ketika sujud. 

Selain itu sudah banyak yang tidak salaman antar jemaah. Tapi masih ada juga yang mengajak salaman dengan bersentuhan tangan. Saya berusaha menghindar dengan cara, usai salam diakhir solat saya langsung mengangkat tangan dan berdoa sehingga jemaah yang ada di samping saya mengurungkan niatnya salaman karena melihat saya berdoa. Usai berdoa saya langsung bergegas meninggalkan masjid. Semoga saja jemaah yang ada di samping saya bisa memaklumi dan memahami.

Tetap menjalankan salat Jumat berjamaah maka tidak bisa terhindari dari kerumunan banyak orang serta tidak bisa menjaga jarak karena saf masih sangat dekat. Memang tidak nyaman ada sesuatu yang hilang bila tidak menjalankan salat Jumat digantikan dengan salat Zuhur sepeti di fatwakan para ulama dan sudah ada yang menganjurkan.

Usai solat Jumat ada kabar dari beberapa jemaah yang menyebut bahwa Jumat pekan depan untuk sementara tidak dilaksanakan lagi guna  mencegah penularan virus Covid-19. 

Kalau benar dan sudah kesepakatan para ulama wajib diikuti. Tapi kalau masih ada yang melaksanakan solat Jumat, para jemaah untuk menjaga diri agar tidak bersentuhan seperti salaman, tetap membawa sajadah dari rumah.

Bisa menjadi perhatian masjid yang masih menyelenggarakan salat Jumat yakni agar jemaah tidak lama berkumpul di masjid, sebaiknya khatib tidak menyampaikan khotbah yang terlalu panjang, begitu pula imam untuk tidak memilih membaca ayat yang panjang. 

Sudah ada fatwa ulama agar tidak melaksanakan solat Jumat dan digantikan dengan salat Zuhur, apakah masih ada masjid yang menyelenggarakan salat Jumat? Kemungkinan besar masih ada, karena ini masalah keyakinan. Kalau fatwa ini harus dilaksanakan, seluruh masjid untuk sama-sama tidak melaksanakan. Jadi saya tidak mencari masjid yang menyelenggarakan salat Jumat.

Bila masih ada yang tetap menyelenggarakan salat Jumat maka masjid tersebut akan berpotensi dipadati jemaah dari tempat lain, sehingga akan membuat situasi lebih tidak aman.

Dewan Masjid Indonesia untuk memberikan pemahaman kepada pengurus masjid untuk mengindahkan himbauan ini. Disamping mengikutsertakan ulama yang merupakan jemaah masjid, sehingga dapat memberikan pengertian kepada para jemaah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun