Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pedagang Keliling Tetap Jualan Meski Rentan Tertular Covid-19

29 Maret 2020   19:51 Diperbarui: 29 Maret 2020   20:05 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuli, pedagang keliling asal kecamatsn Merawang, Bangka tetap jualan di tengah merebaknya Covid 19 (dokpri)

Pedagang keliling langganan istri di tengah upaya pencegahan virus Corona Covid-19 tetap berjualan, hari Minggu pagi (29/3). Anjuran DiRumahAja, tidak bisa dipenuhi. Bekerja di rumah tidak bisa dilakukan pedagang keliling karena pelanggannya ada di luar rumah. Tidak ke luar rumah, tidak bisa memberi makan keluarga.

Yuli, pedagang keliling asal desa Pagarawan,  kecamatan Merawang tempat tinggalnya  berjarak sekitar 25 km dari Sungailiat, kabupaten Bangka tempat kami tinggal. Berbagai bahan makanan yang dibawa Yuli, seperti ikan segar, sayur-sayuran, juga ada makanan ringan dengan harga yang tidak jauh berbeda dengan pedagang di pasar dan keday dekat rumah.

Setibanya di halaman rumah, Yuli langsung menurunkan barang dagangan di teras rumah. Istriku langsung memilih bahan makanan yang ia ingin masak sebagai menu di hari libur ini. Yuli mengenakan masker berbeda dari biasanya sebagai upaya pencegahan dari penyebaran virus Covid-19 kendati di Bangka belum ditemukan pasien positif virus Corona. Kesadaran masyarakat di daerah kami telah ditunjukkan untuk mencegah penularan virus Covid-19.

Dokpri
Dokpri

Berbeda bila ditemukan pasien positif Corona (semoga tidak terjadi), pembeli akan mempertimbang kembali membeli bahan makanan dari pedagang keliling. Kendati barang dagangannya ditutup rapat dengan plastik agar tetap higenis, keraguan tetap ada akan dihinggapi virus mengingat pedagang keliling berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Tidak perlu menunggu lama, pencegagan menyebarnya virus Corona harus segera dilajukan dengan tidak berbelanja dengan pedagang keliling. Keberadaan pedegang keliling sebenarnya sangat membantu warga yang mengikuti anjuran pemerintah DiRumahAja. Hadirnya pedagang keliling semakin memantapkan warga berada di rumah karena tidak perlu lagi ke pasar sehingga terhidar dari berkumpul dengan banyak orang.

Kemungkinan terburuk seperti daerah yang telah dinyatakan zone merah karena sudah ada pasien positif Corona, maka para pedagang keliling ini yang harus menjadi fokus utama mendapatkan bantuan dari pemerintah. Warga tidak akan lagi membuka pintu rumah menyambut pedagang keliling untuk membeli bahan makanan. 

Potensi pedadag keliling menyebarkan virus cukup besar. Setiap hari mereka berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Begitu pula keselamatan jiwa pedagang keliling terancam yang juga perlu menjadi perhatian. Segera bertidak lebih baik, ketimbang sudah jatuh korban.

Kendati Yuli, pedagang keliling langganan keluarga kami telah mengamankan dirinya. Penampilannya kali ini berbeda dari biasanya yakni mengenakan masker, helem tetap dipakai serta mengenakan jaket ketika melayani pembeli. Tetap tidak cukup kuat untuk menahan diri tertular virus Corona karena ia selalu di luar rumah.

Sudah saatnya menyelamatkan warga kita yang kegiatan sehari-harinya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga berada di luar rumah seperti di antaranya pedagang keliling. Bila tidak segera dibantu, karena tidak keluar rumah sudah pasti tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok keluarga.

Jangan terlambat bertindak, karena penyebaran virus Corona tidak bisa ditebak. Lebih baik mencegah sebelum jatuh korban.

Salam dari pulau Bangka.

Rustian Al'Ansori

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun