Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ekspor Ganja Diizinkan? Sepertinya Negara Kehabisan SDA

16 Februari 2020   09:26 Diperbarui: 16 Februari 2020   09:33 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pohon Ganja sebagai tumbuhan yang dilarang ditanam. Demikian pula produk ganja sebagai narkoba juga dilarang, dengan sanksi hukum yang sangat berat hingga hukuman mati.

Usulan anggota DPR Komisi VI Rafly Kande dari Fraksi PKS agar ganja jadi komodiatas ekspor, saya rasa ia sedang mencari sensasi. Sudah jelas ganja dilarang secara hukum, bila dilegalkan berarti harus ada perubahan Undang Undang untuk melegalkan. 

Rokok saja sebagai produk yang berbahaya bagi kesehatan seperti yang tertera dalam bungkus rokok tapi tetus dijual. Bukankah pemerintah telah melegalkan barang berbahaya?

Apa lagi ganja, bila jadi dieksport bearti pemetintah melegalkan barang terlarang. Ini akan melahirkan mafia baru dalam perdagangan. Penyeludupan ganja dan permainsn harga. 

Seperti Lada Putih Bangka sampai sekarang saja harga terus dipermainkan eksportir. Harga sekarang ini Lada Putih Bangka sekitar Rp 40 ribu/kg ditingkat pedagang pengumpul. Sedangkan di pasaran Eropa harga mencapai Rp 300 ribu/kg.

Belum lagi Lada Bangka di ekspor ke Vietnam yang juga merupakan negara eksportir Lada terbesar di dunia. Mengapa tidak diekspor langsung ke Eropa? Jelas ini ada permainan. 

Vietnam akan menjual produk Lada dari Bangka itu ke negara eksportirnya. Membeli dengan harga murah Lada Bangka, menjual kembali dengan harga tinggi ke negara tujuan ekspor.

Perdagangan Lada yang dikuasi kartel yang mencari untung banyak sudah diketahui secara terbuka oleh Pemda setempat dan pihak legeslatif tapi tidak berdaya menghadapinya. 

Lada saja sudah sedemikian rupa permainannya, apa lagi ganja. Sebaiknya pemeintah membantu para petani yang sedang kesulitan karena permaian harga yang ada di pasaran. Ketimbang melegalkan ekspor ganja.

Serahkan saja Ganja penanganannya kepada aparat penegak hukum. Jangan sampai terkesan pemetintah kehabisan Sumber Daya Alam (SDA) buat di eksport. Bukankah masih banyak SDA yang lain. (Rustian Al'Ansori).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun