Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kembang Api, Semarak Lampion, hingga Pasar Tutup ketika Imlek di Sungailiat

25 Januari 2020   09:48 Diperbarui: 25 Januari 2020   17:03 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tidak ikut dalam kemeriahan menyambut tahun baru Imlek di Sungailiat, kabupaten Bangka, tapi suara letusan kembang api terdengar dari rumah saya hingga dini hari. 

Setelah reformasi perayaan tahun baru Imlek di daerah kami semakin semarak, diantaranya malam Imlek Jumat (24/1) warga Tionghoa di rumah-rumah mereka menyalakan kembang api. Selain beberapa obyek wisata menggelar acara hiburan dengan menampilkan acara hiburan seperti pantai Tongaci Sungailiat.

Acara hiburan di pantai Tongaci digelar pihak pengelola obyek wisata itu pada tanggal 24 dan 25 Januari 2020. Tampak upaya obyek wisata mengintai segmen pengunjung para pemudik yang merayakan Imlek di kampung halamannya di kabupaten Bangka. 

Sepertinya pengelola mengambil momentum Imlek untuk meningkatkan kunjungan wisata merupakan pilihan yang tepat. Berbagai atraksi seni digelar dan tidak ketinggalan Barongsai. 

Acara penggantian tahun ke tahun 2571 pada kalender Cina dirayakan tengah malam di pantai Tongaci dan sejumlah tempat hiburan lainnya serta rumah-rumah warga Tionghoa yang berkumpul bersama keluarga. Tidak ada kabar buruk dalam perayaan Imlek di Sungailiat, semuanya berjalan aman dan lancar. 

Seperti juga perayaan hari raya keagaamaan lainnya aparat keamananan melakukan pengamanan, meskipun tidak ada operasi khusus seperti operasi ketupat (untuk Idul Fitri), Operasi lilin (untuk natal), bisa saja nantinya ada operasi lampion.

Bicara tentang lampion, saat Imlek seperti saat ini beberapa perkampungan warga Tionghoa semarak dengan bergantungan lampion di jalan-jalan kampung maupun rumah warga. Pemandangan itu tetlihat di jalan S.Parman, jalan Laut, Rebo dan lain-lain.

Sabtu (25/1) warga Thionghoa di Sungailiat mulai pagi sudah membuka rumah untuk para tamu. Tidak hanya dari  sesama yang merayakan, juga warga agama lain dan etnis berbeda juga turut serta hadir. Disinilah tampak kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama di daerah kami.

Pemandangan yang tidak biasa terjadi ketika hari pertama perayaan imlek yakni pertokoan di pasar Sungailiat sebagian besar tutup. Karena banyaknya yang tutup,  bisa dikatakan pasar Sungailiat tutup. Para pedagang yang sebagian besar warga Tionghoa sedang merayakan Imlek. 

Salah satu usaha air minum isi ulang di jalan Imam Bonjol Sungailiat, pelayan yang ada di sana ketika saya tanya berapa hari libur. Ia mengatakan, usahanya 2 hari tutup. Bearti Senin (27/1) baru  kembali normal aktifitas perdagangan di Sungailiat.

Inilah sedikit catatan suasa tahun baru Imlek di Sungailiat.

Salam dari pulau Bangka.

Rustian Al'Ansori

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun