Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Air Mengalir Pagi

14 Januari 2020   06:12 Diperbarui: 14 Januari 2020   06:12 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi telah dialiri air yang tenang, setelah hujan pergi tanpa pamit. Biasanya akan kembali menumpahkan air hingga memenuhi sungai sempit. 

Air mengalir pagi, dengan kesejukan. Mengenai dinding tanah yang lembut masih ada kekuatan. 

Air pagi telah mengaliri embun yang lebur bersama rindu. Telah membuat rahang kaku, sulit mengatakan aku. 

Ia telah bersembunyi di antara pagi. Belajar dari air yang mengalir pagi. Seorang lelaki bersembunyi dalam kekuatan matahari. 

Lelaki telah menyiram air yang mengalir pagi. Telah membuatnya basah, tak menyadari. Ia tak lagi bersembunyi. 

Sungailiat, 14 Januari 2020 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun