Puisi | Pesan Terakhir

Sebelum aku tidur
Kutitipkan laman ini kepada para pujangga yang sudah lama bermimpi tanpa mendengkur
Pesan ini yang terakhir, bukan sebelum dikubur
Aku belum mau mati
Aku masih ingin tetap berpuisi
Hingga laman yang paling tepi

Laman ini sedang dikuasi pemilik hati yang membenci.
Telah lama sakit hati
Telah terjangkiti iri dengki
Karenanya aku ingin menepi
Mudah-mudahan kembali ketika pagi hari
Tidak lagi kutemukan ia yang kehilangan hati

Ketika ia tertidur
Setelah melembur
Bersama-sama puisi kita timbun hingga ia terkubur
Di nisannya nanti kita tuliskan dengan tinta hitam, "pemilik nurani yang sudah luntur"

Sungailiat, 7 Desember 2019