Malam belum tua, ketika pelacur tua melangkah pelan menerobos malam buta. Merasa sudah tidak punya harga. Lampu jalan menerangi kulitnya menjadi warna tembaga.
Pelacur tua menyelusuri jalan kota, tidak ada yang menyapa apa lagi yang menggoda. Jalan yang dilaluinya semakin buta. Tak takut kehilangan arah, karena sudah terbiasa.
Malam membawa angin. Pelacur tua telah masuk angin. Menyisahkan robek dikain. Dingin malam membuat kulit semakin keriput, tak lagi yakin. Memang, sudah tidak lagi laku. Menyadari tubuhnya terasa batu.Â
Pelacur tua terus berjalan menyelusuri malam.Langah tersengal-sengal, ketika jantung sudah tak terhitung dipacu malam. Tak putus asa, walaupun malam tanpa rayuan dibiarkan  malam dalam diam.
Sungailiat, 5 Desember 2019