Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Rindu Embun

16 November 2019   07:04 Diperbarui: 16 November 2019   07:01 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumput masih kering, embunpun tidak tampak ketika pagi. Telah membuat rerumputan dahaga hingga membikin tuli. Setitik embun menjadi sangat berarti. Tanah telah dehidrasi.

Hujan sehari kemarin, ternyata bukan akhir dari kemarau. Tapi hujan sedang bergurau. Bukan hujan pemberi harapan palsu, tapi rerumputan masih lama diuji. Masih lama bakal hujan saban hari. Semua tahu rumput ingin segera mandi.

Rumput-rumput rindu embun, ketika pagi nyanyian kemarau belum usai. Pepohonan menjadi lekas tua, ketika dedaunan berguguran saat tiupan angin melambai. Kita bukan sedang dibantai juga bukan pula alam sedang dilukai, tapi ujian terus mengintai. Kita sedang diuji.

Sungailiat, 16 November 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun