Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Anak Matahari di Tanah Merdeka

22 Agustus 2019   06:18 Diperbarui: 22 Agustus 2019   15:20 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matahari telah mengawinkan Ibu Pertiwi ketika pertengahan Agustus yang berlalu. Pesta perkawinan belum usai masih dalam hingar-bingar menyatu. Sempat beberapa hari pembuahan rahim Ibu Pertiwi telah keguguran ketika nama telah dipersiapkan. Setelah Ibu menderkar Papua kerusuhan. 

Adalah Matahari yang membuahi rahim Ibu Pertiwi, telah menguatkan kembali. Matahari adalah suami Ibu Pertiwi telah datang kembali ketika pagi. Telah kembali bercinta penuh cinta. Telah lahir kembali anak matahari di tanah Papua.

Matahari baru telah tersenyum pagi, apakabar saudaraku di Jaya Pura, Serui, Merauke hingga Wamena. Ingatkan ketika kita bersama di Yogyakata. Mengisi hari-hari belajar bersama. Tak pernah ada hina, sengketa hingga membuat murka. Bram dari Jaya Pura, Morin dari Serui, Kadir dari Wamena kita bersaudara. 

Masih ramaikah perayaan hari Merdeka di sana? Aku ingat ketika di Yogya, bersama teman-teman dari Papua ketika satu regu lomba tarik tambang jadi juara. Anak matahari adalah kita. Pagi ini telah kembali lahir matahari di Papua, di pulau Bangka, di pulau-pulau tanah Merdeka.

Sungailiat, 22 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun