Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Identik Malam

19 Agustus 2019   18:45 Diperbarui: 19 Agustus 2019   19:02 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telah dilipat petang, belum sempat berlari sudah terperangkap malam. Tak ada waktu untuk berlari jauh, sudah tertahan ketika kelam malam menikam. 

Malam ini, akan dipertontonkan kebodohan lelaki. Tak mampu lari dari jambakan rayuan cinta tak sepenuh hati. Ia telah kehilangan harga diri. 

Indentik malam mengalir DNA jahat semakin terpahat kuat. Tak hanya lelaki, perempuan pun di cap jahat. Malam tempat berkumpul para bangsat, telah melekat. 

Malam kembali hitam, telah diwarnai pemuja kelam membuat malam jahanam. 

Sungailiat, 19 Agustus 2019 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun