Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Malam (1)

18 Agustus 2019   22:46 Diperbarui: 18 Agustus 2019   22:53 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku bukan bermaksud menggambarkan malam, tapi malam telah memerangkapku dalam hingar-bingar kebisingan. Aku ingin malam ini tenang dalam kesunyian. Ingin kuikuti malam dalam sendiri, tapi aku tidak bisa mengendali. Malam terlalu liar untuk didekapi.

Malam ini tidak ada perapian, biarkan dingin menggigil hingga dirasakan tulang-tulang ngilu. Melawan dingin tak mesti beradu. Malam telah dipenuhi benalu, yang menggoda nafsu. Malam telah dikotori debu. Wanita malam, lelaki malam, kupu-kupu malam hanyalah nama ketika malam menipu.

Sungailiat, 18 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun