Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Menunggu Matahari

19 Juni 2019   04:47 Diperbarui: 19 Juni 2019   05:20 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi ini pasti, akan datang matahari.  Mengapa mesti menunggu matahari? Matahari tak akan lari, di ufuk Timur selalu memenuhi janji. Di Barat mengakhiri. 

Menunggu matahari, di ufuk Timur ketika pagi.  Hanya ingin memandang horizon bumi. Untuk menemukan cakrawala, kan menemukan dia, yang memancarkan surya 

Merenung ketika pagi, menghadap matahari. Bukan untuk menyembah, tapi untuk menemukan kebenarannya. Untuk tetap merendah bahwa kita tak ada arti apa-apa. Kita tak seperti matahari tanpa dosa. matahari sinarnya terik, tapi tidak munafik 

Sungailiat, 19 Juni 2019 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun