Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ingin Lekas Pulang ke Bangka

23 Mei 2019   22:51 Diperbarui: 23 Mei 2019   23:31 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ica terus berdo'a agar ada keajaiban bisa pulang lebih cepat, hari Jumat ini ia sudah tidak ada lagi kegiatan di kampus. Ia ingin melepas kesibukan dan beban tugas dari para dosen. Kadang juga ia jengkel melihat tingkah para dosen yang sulit dihubungi sehingga terasa mahasiswa mengemis hanya untuk mengantarkan tugas.

" Dosen itu tidak menyadari, sebenarnya ia seorang pelayan publik, statusnya PNS gajinya dibayar rakyat tapi kelakuannya tidak melayani kadang terkesan arogan,"  diungkapkan Ica beberapa waktu lalu kepada ayahnya.

Selama di perantauan Ica sering berkomunikasi dengan ayahnya baik melalui telepon maupun video call.

Usai tarawih ke 18, Ica mendapat telepon dari ibunya, ia bisa pulang lebih cepat yakni hari Jumat esok hari. Ibunya juga sudah mengirimkan tiket pesawat melalui pesan WA-nya.

" Bagaimana dengan tiket yang sudah dibeli ayah, bu?"

" Biarkan saja, yang peting besok Ica pulang," kata ibunya.

Menjadi pertanya Ica, tidak biasanya ibunya yang memesan tiket. Dimana ayah? Ibunya tidak menyampaikan apa-apa tentang ayah.

" Ayah di ICU, tak sadarkan diri," pesan WA yang ia terima dari adiknya yang bungsu.

Spontan saja perasaan Ica tak karuan. Ia ingin menangis sekeras-kerasnya. Ingin lekas malam ini segera berakhir, bertemu esok hari untuk segera berangkat pulang menggunakan penerbangan dari bandara Minang Kabau, transit di Batam, selanjutnya  menunju bandara Depati Amir Pangkapinang.

Ica terus berdoa buat ayahnya, agar ayah bisa kembali pulih. Ia ingin bertemu dengan ayahnya sesegera mungkin. Malam dipenuhi dengan doa untuk ayah tercinta. Terbersit rasa bersalah, jangan-jangan ayah terbebani pikirannya karena permintaan yang disampaikan Ica ingin kepulangannya ke Bangka dipercepat.

Ica menepis rasa berdosa itu dengan terus berdoa. Semula sudah siap akan berlama-lama menunggu menjelang hari yang fitri di Padang, ternyata dengan sekejab bisa dikabulkan keinginannya bisa pulang segera. Namun cara yang didapat melalui sakit ayahnya. Ia terus meminta kepada Allah agar ayah diberikan kesehatan dan diangkat penyakitnya. Ia ingin menunggu  tidak sampai dua pekan lagi datangnya hari yang fitri bersama ayah, ibu dan adik-adiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun