Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kisah Matahari Pagi

14 Mei 2019   06:54 Diperbarui: 14 Mei 2019   07:04 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Embun sedang menunggu di luar sana
Menunggu matahari yang akan memecahkannya
Kemudian lebur bersama tanah
Bagaikan didepan regu tembak berdiri pasrah

Aku sedang melalui embun
Aku tak ingin dilenyapkan pagi yang tak pernah pikun
Embun kujadikan terapi kaki
Agar tetap tegak berdiri
Kujadikan terapi tulang
Agar kaki kuat menerjang
Kujadikan terapi wajah
Agar tetap indah
Kujadikan penawar rindu
Agar tak terus terbelenggu

Embun telah kuhabiskan
Tak sedikitpun kusisakan
Embun pagi ini berbeda dengan esok hari
Bisa saja esok dihabisi hujan
Aku tak ingin jadi orang merugi
Seperti kisah matahari pagi

Sungailiat, 14 Mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun