Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sayang Petang Tanpa Puisi

20 Januari 2019   18:08 Diperbarui: 20 Januari 2019   18:16 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutulis puisi ini sebelum berakhir petang
Karena sayang petang bila tanpa puisi, hanya tentang petang
Mendung sepanjang hari tak terang
Hingga petang tak ada yang istimewa, puisi karang-karang
Puisi dikarang petang
Petang mengarang
Mengarang puisi
Bukan mengarang hati
Hati tak dikarang-karang
Hati yang membawa terang

Terang petang
Walau tak terlalu terang
Cukuplah, untuk menikmati petang
Diantara ramai gelombang

Biarkan saja ada yang tak suka
Suka tak suka pemilik hati yang luka
Hanya tentang petang saja
Sampai tak disuka
Benar-benar hati yang dipenuhi kecewa
Tak seharusnya kecawa
Ini hanya karangan biasa
Hati berkata - kata
Dalam baris, bait tanpa nada
Kata petang, kata sesuka
Ekspresi yang merdeka
Bila tetap tak suka
Jawabannya ada ketika berkaca

Sungailiat, 20 Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun