Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Salahkan Jembatan Emas Bangka Ketika Ada yang Tewas

23 September 2018   16:15 Diperbarui: 23 September 2018   16:36 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Emas Bangka (dokpri)

Jembatan yang megah itu adalah Jembatan Emas, yang membentang di atas sungai yang menghubungkan antara Pelabuhan Pangkal Balam Pangkalpinang dengan laut lepas di perairan laut pulau Bangka. Bila ada kapal yang melintas dibawahnya, jembatan yang dibangun dimasa kepemimpinan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Eko Maulana Ali itu bisa naik turun. 

Jembatan yang telah menjadi destinasi wisata ini dijadikan masyarakat sebagai spot berfoto yang menarik serta berbagai aktifitas olahraga di hari minggu.

Tiba - tiba jembatan Emas menjadi perbincangan, juga mengejutkan para pengunjung petang itu, Sabtu (22/9) sekitar pukul 18.30 Wib mendengar suara keras dari mobil yang terjatuh dari atas jembatan saat jembatan yang secara hidrolik terangkat karena ada kapal yang lewat.

Berbagai informasi berseliweran malam itu dari WA grup, facebook dan media sosial lainnya yang lebih dahulu menginformasikan peristiwa itu. Kemudian disusul media daring juga memberitakan kasus yang mengemparkan masyarakat Bangka. Mobil jenis sedan telah terjungkal ke bawah jebatan ( tidak kecebur ke sungai ) namun di kaki jembatan sehingga mobil ringsek dan diketahui 4 orang penumpang didalamnya dinyatakan 2 orang meninggal dunia dan 2 orang lainnya terluka parah.

Banyak informasi penyebab dari kecelakaan ini, sehingga terkesan telah menyalahkan jembatan Emas. Warga menulis di medsosnya, ada yang menyatakan kurangnya rambu - rambu lalulintas yang terpasang sebagai penyebab terjadinya kecelakaan, jadwal jembatan diangkat saat ada kapal lewat juga tidak menentu dan lain - lain. Bahkan ada yang menyarankan lokasi jembatan Emas pada waktu tertentukan ditutup agar bisa dipakai untuk kegiatan perdagangan aneka kuliner, dan lain - lain.

Sudah lebih satu tahun pengoprasian jembatan Emas, tidak pernah segaduh ini. Tapi setelah ada kecelakaan yang terjadi keberadaan jembatan ini jadi disalahkan, hingga diungkit - ungkit biaya oprasional untuk mengoperasikan hidrolik pengangkat jembatan hingga mencapat Rp 200 juta per bulan yang dinilai terlalu mahal. Benarkah ?

Hanya karena ulah pengendara yang unggal - ungalan, yang dipasti berkecapatan tinggi jadi jelek citra jembatan Emas yang telah dijadikan destinasi wisata baru. Saya rasa perisitiwa kecelakan itu hanya insidentil yang harus menjadi pelajaran semua pihak, agar melewati jembatan ini tidak perlu ngebut. Tapi berjalan perlahan sambil menikmati keindahan sekitarnya. 

Kecelakaan sudah terjadi, semoga korban yang meninggal dunia diterima amal ibadahnya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Semoga yang sedang dirawat lekas sembuh. Hentikan penayangan foto - foto korban di media sosial, karena terkesan sangat sadis.

Jangan salahkan jembatan Emas, hanya karena ada kecelakaan sehingga menimbulkan korban tewas. Pertahankan keberadaan jembatan Emas, sebagai aset daerah yang telah dibangunan dengan dana yang tidak sedikit. Untuk itu agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, terutama kelancaran lalulintas untuk meningkatkan kegiatan perekonomian bagi yang melintas dari jalan lintas Tmur Bangka menuju Pangkalpinang atau sebaliknya. 

Salam dari pulau Bangka.

Rustian Al Ansori

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun