Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Melangkah Bersama Bayang-bayang

30 Agustus 2018   12:02 Diperbarui: 30 Agustus 2018   12:03 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayang - bayang mengikuti langkah jalan. Tak lepas walau jalan yang ditempuh sangat panjang. Bayang - bayang itu adalah masa lalu. Dari suka cita hingga yang paling pilu. 

Langkah tak lepas dari bayang - bayang. Jangan dijadikan pengekang. Walau tak lekang. Tetap akan dikenang. 

Bayang - bayang  adalah waktu. Bayang - bayang tidak menunggu. Jangan jadikan bayang - bayang hantu. Bayang - bayang bukan bangkit dari masa lalu. Tapi selalu menyatu. 

Bayang - bayang adalah kehidupan. Selalu hidup dalam sinaran. Bayang - bayang tidak ada dalam kegelapan. Berjalanlah didalam terang karena bisa menjadi penunjuk jalan. 

Sungailiat, 30 Agustus 2018 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun