Paskibraka, Pendidikan Karakter ala Tentara Menanamkan Cinta Negara

Setiap tahun telah menjadi tradisi kebangsaan menjelang peringatan Detik Detik Proklamasi, Dinas Pemuda dan Olahraga di masing - masing daerah disibukkan dengan menyeleksi calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ( Paskibraka ) yang akan bertugas saat penaikan dan penurunan bendera merah putih pada upacara 17 Agustus. Seleksi yang diikuti utusan pelajar Sekalah Lanjutan Tingkat Atas ( SLTA ) yang dmulai dari tingkat Kabupaten Kota, Tingkat Provinsi dan tingkat nasional.

Seleksi yang dilakukan terutama dari syarat fisik seperti tinggi badan, kesehatan dan lain - lain. Yang menyeleksi diantaranya anggota TNI dan anggota Polri, begitu pula yang melatih juga tentara dan polisi. 

Pelajar berusia di bawah 18 tahun ini yang masih katagori anak-anak akan menjalani latihan ala meliter baik tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. Saya lebih suka menyebutnya sebagai pendidikan karakter ala tentara untuk melahiran generasi yang  cinta bendera dan negara. 

Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi

Setelah melakukan latihan beberapa minggu, sebagian besar daerah dan juga di tingkat nasional telah mengukuhkan anggota Paskibraka. Di tingkat nasional pengukuhan dilakukan Presiden, di tingkat Provinsi pengukuhan dilakukan Gubernur dan di tingkat kabupaten dilakukan Bupati. 

Kembali tahun ini saya mengikuti pengukuhan Paskibraka tingkat kabupaten Bangka tahun 2018 yang berlangsung, Rabu malam (15/8) di rumah dinas Bupati Bangka di Sungailiat. Sudah lima tahun ini saya selalu hadir karena terkait dengan tugas saya di Bagian Humas dan Protokol Setda Bangka.

Sebelum dimulainya pengukuhan, para keluarga anggota Paskibraka juga sudah hadir. Wajah bahagian dan bangga para orang tua anggota Paskibraka yang ingin melihat putra putri mereka akan dikukuhkan. 

Mengenakan pakaian putih - putih, anggota Paskibraka itu tinggal beberapa saat lagi akan dikukuhkan. Saya membayangkan kebahagian para orang tua itu, seperti yang juga saya alami tahun lalu (2017) ketika putriku juga dikukuhkan di tempat yang sama. Kamera disiapkan buat mengabadikan moment bersejarah itu.

Setelah menjalankan latihan yang keras dan disiplin yang tinggi. Dari pujian hingga hukuman dilalui. Begitulah yang diceritakan putriku yang sekarang sudah melanjutkan pendidikan disalah satu perguruan tinggi negeri di Padang, Sumatera Barat. Kebetulan waktu itu putriku sebagai ibu lurah, yang harus bertanggungjawab terhadap anggota pasukannya terutama perempuan. 

Disiplin yang tinggi ala meliter diterimanya selama Diklat Paskibraka telah menjadikannya ia bermental tangguh, ala meliter. Tapi ia tidak berminat setelah itu menjadi Polisi maupun anggota TNI, seperti banyak teman - temannya yang ikut seleksi menjadi tentara dan polisi setelah lulus dari sekolah tahun ini.

Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi

Pengukuhan yang berjalan hening dan khitmat, yang sangat terasa ketika prosesi mencium bendera merah putih dengan lampu ruangan dipadamkan serta diiringi lagu Bagimu Negeri. Tampak beberapa anggota Paskibraka menitikkan air mata, termasuk pula keharuan terpancar dari anggota Pasukan 45 yang merupakan anggota kepolisan dari Polres Bangka. 

Bupati Bangka Tarmizi Saat mengukuhkan anggota Paskibraka kabupaten Bangka tahun 2018 dengan ditandai mengikat semacam selendang di pinggang salah seorang anggota Paskibraka pria.