Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Drama Rumput Hijau

15 Juli 2018   22:31 Diperbarui: 15 Juli 2018   22:52 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini berakhirnya drama di rumput hijau. Setelah ramai menjadi  keributan hingga kacau. Dari pendukung setia hingga para pemasang taruhan. Dari kegembiraan hingga kesedihan. Dari kemenangan hingga kekalahan. Telah menjadi satu dalam permainan. Ada kepura-puraan. Ada pula kesungguhan. 

Pertemuan akhir mencari kemenangan. Mengalahkan lawan untuk sebuah kehormatan. Jutaan mata menyaksikan drama. Ketika lelaki Menendang bola. Ketika bola menggetarkan jala. Lelaki gembira. Sudah terbayang juara. 

Drama di rumput hijau. Jutaan orang memantau. Tatapan mata tak lepas. Ingin terus melihat hingga lawan terlibas. Drama yang selalu berakhir dengan kepastian. Kepastian mendapatkan kekalahan. Kepastian mendapatkan kemenangan. 

Pertandingan selesai. Drama pun usai. Kegembiraan bagi kemenangan. Kesedihan untuk kekalahan. 

Rumput hijau. Kembali Menghijau. Tak lagi diinjak. Menyisahkan jejak. Jejak para para pejuang. Jejak para pemenang. 

Sungailiat, 15 Juli 2018 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun