Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( DP2KBP3A ) Kabupaten Bangka komitmen untuk.memajukan program vasectomi atau KB Pria di kabupaten Bangka.
Target BKKN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2017 untuk vasectomi ( MOP ) berjumlah 7 akseptor sudah tercapai 11 akseptor dan tahun 2018 target 7 akseptor sudah tercapai hingga Mei 2018.
“ Kita akan mencari sebanyak-banyaknya akseptor KB pria dengan terus melakukan sosialisasi di kabupaten Bangka,” kata Boyandra, Plt Kepala DP2KBP3A Kabupaten Bangka ketika membuka acara Pencapaian Peserta KB Pria Di Kabupaten Bangka 2018, Sabtu (26/5) di hotel Manunggal Sungailiat.
Kegiatan tersebut menghadirkan nara sumber Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Etna, Ahli Vasectomi dr Edmal dan dari DP2KBP3A kabupaten Bangka, dengan peserta berasal dari anggota TNI, IBI, PLKB/ PKB, calon MOP, Motivator MOP dan bidan.
Menurut Boyandra, pentingnya peran dan tanggung jawab pria dalam kesehatan reproduksi (KB) didasarkan bahwa pria adalah Mitra Reproduksi dan seksual.
Untuk itu pria dan wanita berbagi tanggung jawab dan peran secara seimbang untuk.mencapai kepuasan kehidupan seksual dan berbagi beban untuk mencegah penyakit serta komplikasi kesehatan reproduksi.
“ Partisipasi Pria dalam ber KB dapat menggunakan kondom, vasectomi/MOP dan Keterlibatan pria sebagai partisipasi dalam proses pengembilan keputusan KB, pengetahuan pria tentang KB dan penggunaan kontrasepsi pria,” jelasnya.
Boy menambahkan partisipasi pria tidak hanya dalam hal pemakaian alat kontrasepsi saja, tapi juga dalam hal pengambilan keputusan berKB oleh istri ataupun dengan pengetahuan yang dimiliki oleh pria tentang KB digunakan untuk membantu mensosialisasikan program-program KB.
‘ Keterlibatan pria dalam KB diwujudkan melalui perannya berupa dukungan terhadap KB dan penggunaan alat kontrasepsi serta merencanakan jumlah anak dalam keluarga. Untuk merealisasikan tujuan terciptanya Keluarga Berkualitas,” ujar Boyandra.
Dikatakannya, penggunaan metode kontrasepsi pria merupakan satu bentuk partisipasi pria secara langsung, sedangkan keterlibatan pria secara tidak langsung misalnya pria memiliki sikap yang lebih positif dan membuat keputusan yag lebih baik berdasarkan sikap dan persepsi, serta pengetahuan yang dimilikinya.