Taiku.
Lelaki yang baru saja berulangtajun ke 40.
Tidak ada yang berubah darinya, tetap belum mau menikah.
Penampilannya melebihi pejabat tinggi, padahal ia hanya pegawai kontrak di pemerintahan.
Kalau dekat dengan Taiku, apa lagi ia sedang berbicara tidak bakalan bertahan lama karena bau mulutnya.Taiku tetap percaya diri, tidak peduli mulutnya bau.
Lelaki dengan mulut perempuan ini kalau bicara sesukanya seperti senapan mesin. Apa lagi kalau yang dibicarakan tentang kejelekan orang lain.
Taiku sedang bersenang - senang menikmati hasil fitnahnya. Ia bisa dekat dengan pejabat tinggi. Ia bisa mengarang - ngarang cerita. Anehnya para pejabat ini bisa percaya dengan bualannya.
" Kasihan pejabat yang telah banyak amaliahnya, tidak masuk surga hanya karena percaya dengan fitnah Taiku," kata beberapa pegawai yang muak melihat ulah Taiku.
Kalau ia melitas, para pegawai akan otomatis bercerita tentang Taiku.
" Waria itu," cetus seorang pegawai yang melihat lenggak - lengok jalan Taiku seperti perempuan.
" Dulu ia bekerja di kabupaten lain, tapi ia pindah ke sini ditarik kakak iparnya untuk menyelamatkannya karena selalu membikin ulah," ujar yang lain.