Mohon tunggu...
Rustan Ibnu Abbas
Rustan Ibnu Abbas Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer

Suka nulis , Trainer Sales, Cinta Islam, Pembelajar dari nilai kehidupan Silahkan kunjungi Blog saya di www.rustanibnuabbas.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Reuni 212, Apa yang Mesti Ditakutkan?

1 Desember 2018   14:41 Diperbarui: 2 Desember 2018   01:08 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.rakyatjakarta.com

6. Reuni 212 tidak ada manfaatnya
Pertanyaannya sekarang kalau tidak ada manfaatnya kenapa acara reuni 212 didatangi oleh masyarakat dari seluruh Indonesia. Apa yang menarik dari acara ini sehingga menjadi magnet yang begitu besar. 

Ternyata setelah diperhatikan baik-baik. Reuni ini adalah aksi masa terbesar didunia yang belum ada aksi yang menyamainya dibelahan bumi mana pun. Persatuan dan ukhuwah begitu nyata, tidak ada sekat-sekat organisasi, jamaah, atau kelompok yang ada hanyalah persatuan islam yang begitu nyata dan kuat. 

Kerinduan bersatu inilah yang rasanya sulit didapatkan dimana pun. Ada semacam kerinduan untuk bersatu padu melantunkan zikir dan membaca al quran dan mendengarkan nasehat dari ulama. Semuanya menyatu menjadi satu.

Maka tidak salah sebagian orang menjadikan reuni 212 sebagai wisata religi yang tidak bisa dinilai dengan uang atau materi. Sebab reuni 212 bukan ajang mendapatkan materi tapi justeru merekalah yang rela mengeluarkan biaya datang ke tempat acara.

Jangan lupa pedagang-pedagang yang ikut berjualan akan mendapatkan limpahan rezeki dari peserta aksi reuni 212. Saya yakin omsen mereka akan naik berkali lipat. Terbukti dari jumlah bookingan hotel yang full menjelang acara reuni 212.

Kita berharap reuni 212 berjalan dengan baik, lancar tanpa ada provokasi dari oknum-oknum yang tidak menyukai acara ini terselenggara. Sebab ada-ada saja orang yang tidak suka jika Indonesia ini aman, tentram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun