"Baiklah kakang."
Begitulah Semar yang telah kembali pada wadag aslinya sebagai Sang Ismaya Jati pada hari  itu segera mengetrapkan darmaning kadewatan, berdiri tegak sebagai guru besar di antara para dewa lainnya.***
(bersambung)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!