Murah, meriah, lezat dan nyaman, dan satu lagi yang paling penting adalah asyiiik. Itulah kesan kita kalau makan di warung angkringan. Apalagi kalau yang jual cukup aduhai .., waah ini yang bikin kita para pria mengulang lagi mengulang lagi. Maksudnya besuk beli lagi beli lagi.
Yang jelas makan di warung angkringan sekarang ini tidak membuat gengsi kita drop. Bahkan di beberapa tempat wisata ada tempat makan yang didesain khusus seolah-olah naturalis. Mulai bangunannya, menu makanannya sampai pramugarinya.
Coba saja datang ke kawasan tangkuban perahu, parang tritis atau gunung bromo, atau banyak tempat lain, pada umumnya tempat makan yang artistiknya sengaja ke"desa-desa"an selalu tak pernah sepi dari pengunjung.
Yang lebih asyik lagi adalah makan di angkringan pinggir jalan. Namanya saja pinggir jalan, ya pinggir jalan beneran. Tanpa atap tanpa penyekat dan makannya di lesehan sebelah kanan atau kirinya si penjual. Waduuh, asyiknya bukan main.Â
Di tepi-tepi jalan kawasan Lamongan dan sekitarnya menuju arah Surabaya, di situ tidak sulit lagi untuk menemukannya. Menunya pun juga tidak kalah menarik. Bahkan seringkali yang ada di sini sebagian tak dapat kita temukan di warung-warung besar.
Ada menu nasi kucing, nasi teri, pecel dengan tahubdan tempenya yang khas.
Berbagai sate pun lengkap dan enak. Ada sate kelinci, sate menthok, sate telur puyuh, sate usus, sate bakso, dsb.
Minumnya ada teh poci hangat, teh sere, es kelapa muda. Ada juga wedang jeruk, wedang jahe hangat. Uaah.. dijamin nikmat pokoknya.
Kita bisa selfi sebebasnya tentu termasuk dengan mbak-mbak penjual juga dong. Bikin kenangan yang indah di pinggir jalan raya diiringi deru mesin mobil, truk dan bus yang lalu lalang tak jauh dari tempat makan.
Nah, silahkan coba. Jangan lupa pilih yang paling bersih di antara mereka dan tentu juga yang penjualnya murah senyum serta ramah pelayanannya.***