Manusia dalam kehidupannya tidak akan terlepas dari proses yang disebut pengamatan. Bahkan membaca itu sendiri pada sisi tertentu bisa pula disebut sebagai pengamatan. Artinya bahwa setiap individu mengenal dunia sekitarnya dengan mengadakan pengamatan melalui alat inderanya.Â
Bagaimana pengamatan itu terjadi sehingga individu dapat menyadari tentang apa yang telah diterima oleh indera tersebut, diperlukan beberapa syarat yang harus dipenuhi,yaitu:
1. Ada perhatian kepada perangsang
Untuk dapat mengadakan pengamatan dan untuk menyadari sesuatu yang diamati, mutlak diperlukan adanya perhatian. Tanpa adanya perhatian tidak akan terjadi pengamatan, karena sesungguhnya perhatian itulah yang menyebabkan adanya pengamatan.
2. Ada perangsang yang mengenali alat indera
Perangsang (stimulus) adalah: segala sesuatu yang mengenai alat indera, dan dapat diamati oleh indera kita. Perangsang tersebut ada kalanya datang dari luar tubuh kita langsung mengenai alat indera (reseptor), dan ada kalanya datang dari dalam diri kita yang mengenai syaraf penerima (sensoris).
Keadaan indera tidak terganggu/cacat
Alat indera (reseptor) yang baik, akan memenuhi fungsinya untuk menerima rangsangan yang datang. Rangsangan tersebut kemudian harus disampaikan ke pusat otak oleh urat syaraf sensoris, sehingga kita dapat mengetahui apa yang ada atau apa yang terjadi disekitar kita.
Setelah mempelajari syarat-syarat terjadinya "pengamatan" sebagaimana tersebut di atas, dapat dijelaskan disini, bahwa "proses pengamatan" itu terjadi melalui 3 peristiwa, sebagai berikut:
Peristiwa Alami (fisik): ada stimulus / perangsang yang mempengaruhi atau mengenai alat indera.
Peristiwa Tubuh (fisiologik): rangsangan yang telah diterima oleh alat indera itu kemudian disampaikan ke pusat otak oleh urat syaraf sensoris.