Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rusman: Wayang, Ngerinya Kematian Dursasana

30 September 2018   22:48 Diperbarui: 1 Maret 2019   10:21 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kini dengan raut muka yang mengerikan, laki-laki itu siap membalaskan dendam Kakak Iparnya, yaitu Dewi Drupadi. Konon wanita istri Puntadewa ini pernah menerima perlakukan memalukan dari si laknat Dursasana, saat keasyikan mereka bermain dadu. 

Dan ternyata benar, hari itu adalah saat-saat terakhir Dursasana memandangi wajah dunia, karena di sore harinya Bima berhasil membenamkan kuku Pancanaka ke lambung Dursasana. Bahkan meminum darahnya, menyisakan sebagian guna keramas Kakak Iparnya, serta menyayat kulitnya pula untuk selempang tubuh Dewi Drupadi.***

Tasikmadu, 01102018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun