Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Micro Teaching Sebagai Metode Dalam Diklat

22 September 2018   22:23 Diperbarui: 22 September 2018   22:52 2089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Drs. RUSMAN, M.Pd.

Sekarang  ini penerapan Diklat (Bimtek) di bidang pendidikan seringkali  menggunakan teknik Micro Teaching. Misalnya dalam Bimbingan Teknis  Kurikulum 2013. Sebagaimana kita  ketahui bahwa Micro Teaching sebagai  teknik melatih peserta diklat (para guru) diperagkan oleh guru model.  

Micro Teaching sebagai teksik bermain peran (bermain sbagai sebagai  guru) harus diterapkan dengan dilengkapi tujuan, aturan dan sekaligus  melibatkan unsur senang.  

Model Micro Teaching adalah suatu cara  penguasaan teknik tertentu melalui pengembangan imajinasi dan  penghayatan peserta diklat. Pengembangan imajinasi dan penghayatan  dilakukan dengan memerankan diri seolah-olah sedang berada di ruang  kelasnya bersama para siswanya. Permainan ini pada umumnya melibatkan  lebih dari satu orang, dalam hal ini adalah para guru yang menjadi  peserta diklat..

Pada dasarnya Micro teaching adalah suatu  tindakan atau kegiatan latihan belajar-mengajar dalam situasi  laboratoris. Dalam Micro Teaching peserta diklat dikondisikan pada  situasi tertentu, yaitu dalam hal ini situasi pembelajaran. Selain itu,  Micro Teaching sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas  bersama dimana peserta diklat membayangkan dirinya seolah-olah berada di  hadapan para siswanya.

Ciri-ciri pokok Micro Teaching, secara ideal ialah :
1. Jumlah subyek belajar sedikit sekitar 5-10 orang
2. Waktu mengajar terbatas sekitar 10 menit
3. Komponen mengajar yang dikembangkan terbatas
4. Sekadar real teaching

Mikro  Teaching dimaksudkan untuk meningkatkan performance yang menyangkut  keterampilan dalam mengajar atau latihan mengelola interaksi belajar  mengajar. Sedang tujuannya adalah membekali calon guru sebelum  sungguh-sungguh terjun ke sekolah tempat latihan praktek kependidikan  untuk praktek mengajar..

Ada beberapa perbedaan micro teaching dan real teaching.

Micro teaching :
1. Dilaksanakan dalam kelas laboratorium
2. Sekadar trial teaching
3. Siswa 5 s/d 10 orang
4. Waktu sekitar 10 menit
5. Bahan terbatas
6. Ketrampilan yang dilatihkan meliputi semua teaching skill dalam porsi yang terbatas dan terpisah-pisah.
7. Dibutuhkan alat-alat laboratori agar dapat diperoleh suatu feedback yang obyektif.

Sedangkan Real Teaching :
1. Dilaksanakan dalam real class room
2. Merupakan real class room teaching
3. Siswa 30 s/d 40 orang
4. Waktu sekitar 45 menit
5. Bahan luas
6. Ketrampilan yang di demonstrasikan semua teaching skill dan terintegrasi
7. TIdak dilengkapi dengan alat-alat laboratori.

Pada  metode bermain peranan, titik tumpuannya terletak pada keterlibatan  emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang  secara nyata dihadapi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun