Mohon tunggu...
Petrus Kanisius Siga Tage
Petrus Kanisius Siga Tage Mohon Tunggu... Administrasi - Akademisi setengah matang

Akademisi setengah matang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan featured

Apa yang Mesti Dilakukan Amerika terhadap Iran?

22 Juni 2019   16:32 Diperbarui: 3 Januari 2020   15:36 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: intisari.grid.id)

Dengan nuklir di tangannya, Kim kini dengan mudah menghantam Jepang dan Korea Selatan sebagai sekutu besar Amerika di Asia. Dengan misil-misilnya, jika cukup beruntung mungkin juga dapat secara akurat mencapai kepentingan Amerika di Guam dan Hawaii, bahkan mungkin pantai barat Amerika. Akhir dari cerita ini kita semua tahu. Langkah Kim telah sangat menarik perhatian Amerika.

Sekarang Amerika ingin berbicara dengannya, memperlakukannya sebagai yang setara, memberkatinya dengan prestise terselubung sebagai negara yang mampu mengembangkan tenaga nuklir---untuk tidak menyebut senjata nuklir. Rezim Kim yang sebelumnya sering dikutuk Amerika kini jelas tidak tidak bisa disepelakan. Dinasti otoriter tololnya kini terjamin.

Program yang awalnya dinilai oleh para pakar barat sebagai tindakan sembrono untuk memperoleh senjata nuklir dan memproyeksikan kekuatan itu jauh ke Pasifik, pada akhirnya justru berhasil.

Presiden Amerika berturut-turut gagal menahannya secara diplomatis atau militer, dan sekarang Kim harus ditenangkan dengan strategi yang tidak biasa, yang sama sekali bukan gaya Amerika, sebab itulah pilihan yang paling rasional.

Nah, jika Amerika sebagai pengawas nuklir dunia pelajaran apa yang akan mereka ambil dari perkembangan seperti itu?

Apa yang seharusnya dilakukan Donald Trump kepada Iran mestinya mereka meniru cara yang mereka lakukan kepada Korea. Harus ada kesepakatan nuklir Iran (secara resmi---rencana aksi komprehensif yang juga dijamin oleh Jerman, Prancis, dan Inggris) yang dijalankan dengan baik, atau setidaknya menawarkan kemungkinan untuk memperlambat dan menahan Iran.

Bahwa mungkin Iran tidak tulus, dan sangat mungkin bertindak curang. Amerika harus tetap melakukan kesepakatan baru, sebab, ketika Iran telah mempercepat proyek nuklir mereka yang sudah maju, kelak tidak ada yang bisa dilakukan oleh Amerika tentang hal itu, bahkan dengan serangan udara---mengingat bahwa invasi darat akan memperpanjang konflik di Irak dan Afghanistan yang belum benar-benar pulih.

Jika Amerika pada akhirnya bisa membebaskan Iran mengembangkan senjata nuklir, mungkin dapat mencegah mereka berperang. Tentu saja, ini akan jadi sebuah ironi besar bagi Amerika, namun, tetap saja tindakan membebaskan Iran adalah langkah paling rasional saat ini untuk bisa menghindari konfrontasi militer yang akan berdampak luas pada situasi global.

Amerika mungkin hanya memiliki waktu beberapa bulan sebelum akhirnya kelak Iran memiliki kekuatan nuklir yang lengkap. Dalam situasi ini, betapapun menyebalkan, penting bagi Amerika untuk berpikir lebih jauh dalam mengamankan statusnya sebagai negara adikuasa sekaligus pemain regional, dari sekadar berperang dan menghabiskan banyak sumber daya.

Seperti sikapnya kepada Kim, terhadap Iran, Trump tidak akan memiliki banyak pilihan saat ini selain berdamai dan memperlakukan Iran secara setara. Bahwa itu akan jadi penghinaan lebih lanjut bagi seorang presiden Amerika di tangan Iran, harus diakui, tetapi dalam jangka panjang, bisa jadi akan mengarah pada upaya penyelesaian yang lebih realistis dari perbedaan gagasan di kedua belah pihak.

Selama bertahun-tahun Perang Dingin antara Uni Soviet dan skutunya VS Amerika dan sekutunya, dimainkan tanpa ampun dan brutal dengan pelibatan bangsa lain, dari Angola ke Vietnam, bahkan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun