Mohon tunggu...
Rusnani Anwar
Rusnani Anwar Mohon Tunggu... Administrasi - Communication Strategist

TV - Radio Broadcaster. Menggemari musik, buku dan kamu.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Logika

24 November 2015   11:46 Diperbarui: 24 November 2015   13:13 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

- paraaahhh hahahahahaha. Kalau gabisa, gimana?

+ bisa kok, tubuh dan otak manusia itu hebat banget kemampuan adaptasinya, coba aja dicoba terus sampe sebulanan. Paradigmanya bakal kebentuk dan otaknya terbiasa deh

- jatuh cinta semengerikan itu ya, buat kamu Rim?

+ bukannya mengerikan sih. Aku ga tahan sama moodswingnya aja, ditambah istilah cinta adalah candu itu. Yang jadi candu adalah endorfin, rasa bahagia yang hanya bisa dipenuhi dengan mengingat dan bertemu kausal kunci. Kesannya kebahagiaan menjadi sesuatu yang harus digantungkan pada orang lain

- kamu suka melakukan semua hal sendirian sih

+ jadi manusia jangan kodependen gitulah. Nyusahin

- loh, kan manusia makhluk sosial.

+ iya, sejarah awal manusia membutuhkan manusia lainnya hanya untuk saling barter makanan dengan sandang maupun papan. Manusia modern aja yang ribet memasukkan unsur cinta pada insting paling primitif bernama mating.”

- namanya juga evolusi

+ iya ya, namanya juga evolusi

Rima tertidur tepat setelah menghapus percakapan mereka. Salah satu upayanya agar Dimas tidak menjadi kausal kunci. Membaca ulang pesan singkatnya hanya akan membuat Rima mengulang ulang ingatan atas wajah Dimas dan ia tau itu membuatnya senang. Kepada bahagia yang bukan bersumber dari dirinya sendiri Rima menolak tunduk. Perempuan itu memang sangat keras kepala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun