Kompasiana - Himpunan  Alumni Maroko di Indonesia (HIMAWI) menyampaikan pernyataan sikapnya sehubungan akan diadakannya pesta demokrasi di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum HiMAMI, Dr. H. Ahmad Ridho DESA Minggu (20/01) di GRAHA NURANI,  Jl. H.M.Nur, No.8, (Jl. Pasar Minggu Raya KM 18) Jakarta Selatan. Puluhan Alumni Maroko dari berbagai kota di Indonesia tampak hadir di GRAHA NURANI tersebut . Termasuk juga Mantan Duta Besar Indonesia untuk Maroko, Tosari Wijaya dan para tokoh HIMAWI.
Menurut Dr. Ahmad, HIMAMI memandang pesta demokrasi untuk pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI adalah amanat UUD 45. Mekanisme  politik lima tahunan tersebut adalah untuk memilih  putra-putri  terbaik  bangsa. Dalam tatanan legislatif maupun eksekutif yang bertujuan untuk kemakmuran Indonesia.
Lebih jauh Dr. Ahmad menyatakan bahwa untuk merajut silahturahmi dan ukhuwah antar para alumni dalam membangun negeri tercinta Indonesia. HIMAMI mendukung penuh netralitas  institusi HIMAMI namun mengingatkan  dan mendorong  seluruh anggotanya menyampaikan hak-hak konstitusional  atas nama pribadi dan tidak mengunakan nama besar  institusi HIMAMI.Â
Selanjutnya HIMAMI  tidak dan tidak  akan pernah merekomendasikan  pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden tertentu untuk dipilih masyarakat dan bersikap netral dalam proses demokrasi tahun 2019.
Sebelum pernyataan sikap tersebut disampaikan. Ditempat yang sama diadakan acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Alumni Maroko 2019 dengan tema "Merajut Silaturahmi, Membangun Negeri." Tampil sebagai pembicara Prof. Arskal Salim, Ph.D, Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam pada Kementerian Agama RI.
 Dilanjutkan pembicara kunci pertama oleh H.E. Mr.Quadia Benapdellah selaku Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Kerajaan Maroko untuk Republik Indonesia. Sedangkan pembicara kunci kedua disampaikan oleh Prof.Dr.Mohammed al Rougi, Pimpinan Majelis Tinggi Keagamaan Islam Maroko, Rektor Universitas Qarrawiyyin 2012-2015. Prof.Dr.Mohammed al Rougi pada saat ini  juga adalah Guru Besar Universitas Mohammed el Khamis, Rabat. (Ruslan Andy Chandra).Â