Kedutaan Besar Arab Saudi kemarin (28/12) Â menjelaskan sikap Kerajaan Arab Saudi terhadap Palestina. Menurut Media Center yang dipimpin oleh Badr dan di rilis oleh Ahmad. Bahwa sikap Kerajaan Arab Saudi terhadap Masjidil Aqsa di Palestina adalah tetap. Tidak pernah berubah seiring berjalannya waktu.Â
Sejak masa pendiri kerajaan yaitu Raja Abdul Aziz hingga raja-raja berikutnya dan sampai saat ini di masa kepemimpinan Pelayan Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud, Kerajaan Arab Saudi senantiasa menegaskan bahwa isu Palestina merupakan isu prioritas baginya dan menjadikan Masjidil Aqsa dan isu Palestina sebagai tanggungjawab yang harus ditunaikan kewajibannya.Â
Arab Saudi tidak pernah lemah, bosan ataupun pelit untuk mengerahkan segala upaya guna menghapus kezaliman dan penindasan yang menimpa rakyat Palestina serta dalam menjaga kemuliaan Masjdil Aqsa.
Untuk pelayan dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdul Aziz senantiasa berada di barisan terdepan dan pendukung isu Palestina. Serta mendukung  Palestina dalam meraih hak-hak mereka.  Terutama dalam meraih hak untuk menjadi sebuah negara yang merdeka dengan Jerusalem sebagai ibukotanya.Â
Raja Salman menginstruksikan untuk menjaga kontinuitas Komite Rakyat di Saudi dalam menjalankan misi amal guna mendukung ketegaran rakyat Palestina. Beliau juga menekankan pentingnya restorasi persatuan nasional Palestina yang merupakan syarat dalam mewujudkan tujuan bangsa Palestina yang sah dan penuh keadilan, serta menegaskan pentingnya kepemimpinan yang bersatu dibawah institusi yang sah secara hukum demi kebaikan rakyat Palestina.Â
Beliau juga menekankan pentingnya usaha dalam menghindarkan bangsa Palestina  dan isu-isunya dari berbagai ketegagangan politik di kawasan ataupun internasional yang dapat melumpuhkan upaya dalam meraih hak-hak mereka yang sah dan berkeadilan. Pelayan Dua Masjid Suci mengajak masyarakat internasional untuk berdiri bersama melawan kejahatan Israel dan pelanggarannya atas hukum dan konvensi internasional, serta penyerangan yang terus menerus terhadap wilayah kedaulatan Palestina yang terjajah, termasuk di dalamnya kota Yerusalem dan situs-situs suci umat muslim yang lainnya.
Sikap Penjaga Dua Masjid Suci yang mendukung isu Palestina
Sikap Raja Salman pada tanggal 23 Juli 2017 ketika pemerintah Israel menutup Masjidil Aqsa dan melarang warga Palestina untuk shalat di sana. Beliau berkomunikasi dengan sejumlah pemimpin dunia dan berhasil menekan pemerintah Israel untuk kembali membuka Masjidil Aqsa sehingga warga muslim dapat kembali menunaikan shalat dengan damai, serta menjaga kemuliaan dan keamanan, menghilangkan aturan-aturan yang memberatkan setiap muslim yang ingin masuk ke dalam Masjidil Aqsa, berupa pemeriksaan ketat melewati alat deteksi canggih yang dipasang disetiap pintu-pintu masuk.Â
Beliau juga kembali menekankan pentingnya perdamaian yang adil sesuai dengan inisiasi damai Arab dan resolusi internasional.
Selanjutkan juga dijelaskan bahwa sikap Pemerintah Kerajaan Arab Saudi terkait pengakuan Amerika Serikat terhadap Jerusalem sebagai ibukota negara Israel, di mana Arab Saudi menyampaikan penyesalan yang dalam atas keputusan Amerika tersebut. Dalam sebuah pernyataan resmi Arab Saudi menyatakan,Â
"Pemerintah Arab Saudi mengharapkan Amerika untuk meninjau ulang keputusan tersebut. Serta meminta Amerika untuk berpihak pada bangsa Palestina dalam mendapatkan hak-hak mereka yang sah. Arab Saudi kembali menegaskan pentingnya solusi yang adil dan permanen bagi isu Palestina, sesuai dengan resolusi internasional terkait dan inisiatif Arab, supaya bangsa Palestina dapat mengembalikan hak-hak mereka, membangun keamanan dan stabilitas di kawasan."