Mohon tunggu...
Rusidah Rihadatul Aisy
Rusidah Rihadatul Aisy Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Learning by doing

Selanjutnya

Tutup

Diary

Cara Ampuh Menyelesaikan Konflik dengan Orang Lain

24 Juli 2021   06:27 Diperbarui: 24 Juli 2021   07:16 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dalam hidup, konflik menjadi salah satu hal atau risiko yang tak pernah bisa dihindari. Tak bisa dipungkiri bahwa konflik merupakan sesuatu yang dapat membuat renggang hubungan kita dengan orang lain. Namun sebagai makhluk sosial, terbebas dari konflik adalah sesuatu hal yang mustahil terjadi. Daripada sibuk mencari cara untuk menghindari konflik yang nantinya akan merusak hubungan kita dengan orang lain, sebaiknya kita belajar untuk menjadi pribadi yang mampu dan dewasa dalam menghadapi konflik.

Adapun cara menghadapi konflik supaya kita bisa menghasilkan sesuatu yang positif dan meminimalisir dampak negatif biasanya dikenal sebagai manajemen konflik. Ada berbagai cara untuk melakukan manajemen konflik. Tapi salah satu cara yang bisa kamu terapkan adalah dengan berargumen atau membahas tentang konflik itu secara langsung bersama dengan orang yang sedang berkonflik denganmu. Tapi sebelumnya kamu harus bisa memastikan bahwa dengan berargumen ini tidak menimbulkan permusuhan dan akan menghasilkan solusi. Nah, dalam ilmu komunikasi salah satu cara ini disebut dengan komunikasi secara asertif.

Apa sih komunikasi asertif itu? Dan bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan komunikasi asertif?

Komunikasi asertif adalah pola komunikasi ketika kamu bisa mengkomunikasikan apa yang sedang kamu rasa dan pikirkan secara jelas tanpa ditutup-tutupi dan juga tidak mengabaikan pikiran dan perasaan orang lain yang sedang berkonflik denganmu.

Namun ini tidak mudah untuk dilakukan, oleh karenanya ada 3 tahap yang bisa kamu coba terapkan, diantaranya :

1. Bersikap tenang

Berusaha untuk tetap tenang ketika sedang terjadi konflik adalah hal pertama yang bisa kamu lakukan agar dapat berpikir secara rasional, sehingga bisa menemukan solusi yang tepat untuk permasalahanmu. Karena dengan bersikap tenang, perasaan negatif seperti marah, frustasi, kecewa, atau emosi-emosi negatif lainnya bisa membuat kamu sulit untuk berpikir dengan jernih dan pada akhirnya dapat menghambat kamu untuk mendapatkan solusi yang terbaik. Jadi sebaiknya ketika sedang berkonflik, usahakan agar kamu tetap tenang.

Selain itu, dengan memastikan dirimu tetap tenang juga menjadi hal yang penting, karena ketika berkonflik kamu tidak bisa memastikan orang yang sedang berkonflik denganmu juga bersikap tenang. Alih-alih berinisiatif menyelesaikan masalah, yang ada akan memperkeruh suasana, bukan?

2. Berani memulai obrolan

Nah ketika sudah tenang, kamu boleh deh coba untuk mulai membahas masalah yang sedang terjadi saat itu agar menghindari argumen yang dapat membuat konflik semakin rumit. Dan untuk menghindari itu, sebaiknya kamu menyampaikan apa yang kamu rasakan dan yang kamu pikirkan secara terbuka dan sejujur-jujurnya. Intinya, dalam mencari resolusi konflik jangan lupa untuk tetap menghargai perasaan dan pikiran orang lain yang sedang berkonflik denganmu.

3. Mengakhiri obrolan dengan meminta maaf

Ketika sudah menyampaikan segala perasaan dan pikiran yang bertentangan dengan orang yang sedang berkonflik denganmu, jangan segan untuk meminta maaf, karena ini menunjukkan bahwa kamu tidak egois dan ingin tetap menjalin hubungan yang baik dengan dia. Sehingga ketika masalah sudah terselesaikan, kamu tidak kehilangan teman hanya karena tingginya rasa gengsi untuk meminta maaf. Perlu kamu ketahui juga bahwa meminta maaf bukan berarti kamu ada di pihak yang salah, namun ini menunjukkan bahwa kamu adalah pribadi yang dewasa.

Nah, dengan ketiga tahap ini sepertinya tidak begitu sulit untuk dilakukan, ketimbang kamu harus menjalani hidup dengan cara menghindari konflik di setiap harinya. 

Karena pada hakikatnya masalah atau konflik yang ada bukan untuk dihindari, melainkan untuk dihadapi dan diselesaikan dengan cara yang baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun