Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mau Menolong, Ayo Gotong Royong melalui BPJS Kesehatan Demi Indonesia Sehat

9 Juni 2016   07:59 Diperbarui: 4 April 2017   18:12 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pencanangan Giant Pin bersama menteri PMK (sumber : www.bpjs-kesehatan.go.id) )

Saya masih ingat perkataan seorang lelaki setengah baya yang ikut antri dalam pendaftaran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)  di kantor BPJS Tangerang. Lelaki sederhana ini mendaftarkan empat anggota keluarganya  persis duduk  disamping saya.

Maka, sambil melupakan sejenak antrian yang panjang, ketika itu Program JKN melalui BPJS Kesehatan baru saja dimulai. Baru enam  bulan program JKN diluncurkan. Antrian mbludak luar biasa. Maklum saja pada bulan Juni  2014 semua pendaftaraan JKN seluruh Tangerang Raya masih berpusat dikantor Askes Tangerang yang berada di Cikokol. Untuk mendapatkan nomor antrian dibatasi cuma 350 nomor per hari. Jadi kalau telat sedikit saja nomor antrian tak akan didapat. Itu cerita awal JKN beroperasi, kalau sekarang kantor pendaftaraan dan pelayanan sudah terbagi di beberapa tempat

Lelaki ini ternyata hanyalah seorang pedagang buah keliling, bukan karyawan atau pegawai yang mendapat gaji bulanan. Namun lelaki ini mau menyisihkan uangnya untuk ikut program JKN. Awalnya saya mengira ada salah satu keluarganya  sedang dalam keadaan sakit, tapi dugaan saya meleset (saat itu ditahun 2014, banyak orang yang ikut BPJS Kesehatan karena sedang dalam keadaan sakit atau sedang  dirawat di Rumah Sakit).

Tak ada anggota keluarga yang sakit, semuanya sehat. Lelaki itu membuat saya terhenyak, niatnya ikut JKN untuk bersedekah saja, untuk menolong keluarga orang lain yang sedang sakit. Luar biasa sekali niat lelaki setengah baya ini. Saya sendiri ikut program JKN untuk berjaga jaga bila ada anggota keluarga saya sakit. Saat itu saya baru saja keluar dari pekerjaan di sebuah perusahaan swasta . Otomatis saya tak memiliki asuransi kesehatan yang dulunya selalu di cover perusahaan tempat saya bekerja. Jadi niat saya kalah mulia dengan niat lelaki setengah baya ini. Saya jadi merenung sejenak dan membenarkan niat lelaki ini. Kalau begitu saya juga harus merubah niat.

Pertemuan dengan lelaki setengah baya ini membuat niat saya semakin kuat. Kalau awalnya, ada hitungan untung-rugi bila terus bayar premi tiap bulan padahal kartu BPJS Kesehatan tak terpakai.  Kemana tuh uang preminya ? Ini yang untung pasti BPJS Kesehatan pikir saya . Dapat uang terus setiap bulan dari rakyat Indonesia.

Pikiran curiga dan negatif saya mulai terhapus begitu melihat semangat lelaki setengah baya yang sederhana ini. Konsep sedekah ?  Ya, uang yang kita keluarkan dipakai orang lain yang membutuhkan. “Coba, memang biaya rumah sakit murah ? Kan mahal , nah kalau orang yang sakit bisa berobat dengan kartu  BPJS  itu sumbernya dari uang urunan kita kita yang sehat ini “ Lelaki itu menerangkan dengan sederhana sekali.  Urunan ?  kata yang sepadan dengan kata patunganatau saling mengumpulkan sejumlah uang/barang untuk digunakan bersama. Cocok dengan pola gotong royong.  Saya jadi teringat biaya rumah sakit ayah saya yang hampir seratus persen di cover BPJS Kesehatan. Kok saya jadi mikir untung rugi segala. Duh, picik sekali pikiran saya ketika itu.

Kantor Operasional dan pelayanan BPJS Kabupaten Tangerang (sumber : Rushan)
Kantor Operasional dan pelayanan BPJS Kabupaten Tangerang (sumber : Rushan)
Cerita Sahabat Tentang Duka sang Istri

Namanya Eko Rudy (nama sebenarnya) . Seorang sahabat yang tinggal bertetangga desa. Eko (panggilannya) memiliki seorang istri dan dua orang anak. Saya mengenalnya sebagai seorang kepala rumah tangga yang bertanggung jawab . Selain seorang pekerja keras yang  tangguh.

Eko bekerja pada sebuah perusahaan industri logam ringan. Pekerjaannya mengelas besi besi untuk dijadikan produk aplikasi yang akan dipasarkan. Pekerjaan yang tidak ringan dan penuh resiko.

Sebagai pekerja, Eko mendapatkan fasilitas asuransi kesehatan melalui program BPJS Kesehatan. Setiap bulan uang gajinya dipotong perusahaan untuk membayar premi .

Cerita duka sahabat saya ini dimulai ketika sang istri terkena penyakit diabetes melitus. Penyakit sang istri ini terus memburuk, selain diabetes sang istri juga terkena komplikasi lanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun