Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama featured

Kenangan Melihat dari Dekat Lumpur Lapindo

13 Agustus 2015   11:19 Diperbarui: 31 Agustus 2020   06:20 3514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesempatan bertugas di  Sidoarjo membuat saya punya kesempatan mengunjungi lumpur lapindo di wilayah porong.

Sebelum berangkat menuju Sidoarjo saya mendapat permintaan dari beberapa teman untuk mengunjungi sumber semburan lapindo. beberapa orang malah minta dibawakan serpihan lumpur dari lapindo sebagai kenang kenangan.

Saya meng-iyakan saja permintaan teman teman saya tersebut. Walau dalam hati saya juga sebenarnya sangat ingin melihat langsung apa yang terjadi di sidoarjo tersebut. Toh, perjalanan tugas ke sidoarjo belum tentu saya dapatkan lagi.

Namun mengingat tugas ke sidoarjo cukup penting dan memiliki beban kerja yang sangat padat. Saya harus mengatur waktu agar bisa mencuri waktu mengunjungi wilayah porong. Dan waktu yang memungkinkan adalah pagi pagi sekali sebelum jam kerja.

Maka sehabis sholat subuh saya langsung bergegas meninggalkan hotel . Sebelumnya saya sudah mencari tahu arah dan cara menuju porong. Maklum saya tak menggunakan kendaraan perusahaan karena tempat yang saya tuju bukan bagian dari pekerjaan. Tak elok menggunakan fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi. Semua ongkos ke porong adalah uang pribadi.

Pagi pagi sekali saya sudah menyetop angkot. Hanya dua kali berganti angkot sampailah saya ke tempat yang dituju. Sebuah tempat yang sangat terkenal ke seantero negeri.

Kejadian semburan lumpur yang tak terkendali itu menenggelamkan beberapa desa dan merusak struktur bangunan disekitarnya.

Sesampainya di sisi tanggul yang tingginya hampir 10 meter. Tanggul yang menjulang itu tersusun dari batu batu cadas berupa undak undakan dengan jaring kawat baja sebagai pengikatnya.

Tanggul lumpur itu dibuat agar luapan lumpur tidak meluber menuju jalan raya porong dan jalur kereta api Surabaya- Malang yang berada disisi tanggul. 

dokpri
dokpri
Untuk naik menuju atas tanggul terdapat tangga darurat terbuat dari batang kayu. Tangga kayu itulah satu satunya akses untuk pengunjung lumpur lapindo.

Sebelum naik tangga seorang lelaki segera menghampiri saya untuk meminta uang . Semacam harga tanda masuk (HTM) . Lelaki itu berdalih uang itu untuk perawatan tangga dan pengumpulan uang bagi para korban lumpur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun