Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenang Perang Kemerdekaan di Jalur KA Rangkasbitung-Tanah Abang

14 November 2015   06:26 Diperbarui: 15 November 2015   16:10 2240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walau dalam keadaan perang berkecamuk pihak Djawatan Kereta Api (DKA) –saat itu- masih mengoperasikan kereta api Rangkasbitung-Parungpanjang. Hanya saja berhubung jalur Parungpanjang-Serpong dirusak oleh pihak pejuang sebagai upaya siasat pertempuran. Maka para penumpang akan berjalankaki hingga stasiun Serpong guna melanjutkan perjalanan kereta api menuju Tanah abang. Hal ini memang nampak menyulitkan masyarat Banten tapi demi sebuah perjuangan tak ada orang yang protes atas tindakan para pejuang merusak jalur kereta api.

Ketika sedang pecah pertempuran , penumpang harus bertahan terlebih dahulu di stasiun parungpanjang atau stasiun Serpong hingga pertepuran berhenti. Geliat ekonomi memang harus tetap berjalan. Perang tetap berjalan namun usaha tak boleh berhenti. Maka bila diperhatikan pasar pasar di Jakarta seperti pasar Palmerah, pasar Kebayoran hingga pasar Tanah abang sangat dipengaruhi oleh orang orang Banten khususnya orang Rangkas. Banyak barang dan hasil bumi dari wilayah Banten selatan yang dijual di Jakarta. Begitu juga sebaliknya.

Sarana tranportasi kereta api Tanah abang –Rangkasbitung menjadi urat nadi perekonomian yang penting . Sejak zaman Belanda, Jepang hingga zaman sekarang. Sayangnya , kereta api zaman sekarang sudah lebih tertib sehingga barang barang hasil bumi tak boleh lagi dinaikkan ke dalam gerbong kereta api. Sebagian besar merasa senang karena lebih bersih dan nyaman namun sebagian pedagang menjadi sulit memasarkan barang dagangannya.

Fatmawati Masuk Jakarta

Pada tahun 1942 ketika Jepang baru saja menduduki Indonesia dan mengalahkan sekutu pada perang Asia Raya. Bung Karno ketika itu baru saja mempersunting gadis belia asal Bengkulu, Fatmawati. Keadaan yang genting tak menyurutkan niat Bung Karno untuk meminta Fatmawati datang ke Jakarta untuk menemani dirinya sebagai salah satu tokoh pergerakan yang diterima pihak Jepang. Bung Karno ketika itu baru diangkat sebagai ketua PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat).

Dari Bengkulu Fatmawati diantar menggunakan mobil ke pelabuhan Panjang di dekat kota Bandarlampung. Di pelabuhan Panjang Fatmawati menginap semalam sambil menunggu kapal yang akan menuju pelabuhan Merak di pulau Jawa. Keesokan hari dengan menumpang kapal dagang Fatmawati menuju pelabuhan Merak, Banten. 

Setibanya di pelabuhan Merak, Fatmawati dibawa ke kota Rangkasbitung dan bermalam di rumah seorang camat Rangkasbitung sahabat baik Bung Karno. Sambil menunggu kereta api  menuju Tanah Abang keesokan harinya.

Fatmawati masuk ke Jakarta pertama kali menggunakan jalur kereta api Rangkasbitung-Tanah Abang. Kedatangan Fatmawati ke Jakarta sebagai istri baru setelah Bung Karno bercerai dengan istri sebelumnya, Inggit Ganarsih.  Fatmawati kelak menjadi saksi sejarah bagaimana Republik ini diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Dan setelah Bung Karno terpilih sebagai Presiden RI maka Fatmawati menjadi Ibu negara pertama kali. Melalui tangannyalah bendera pusaka merah putih dijahit.

[caption caption="sumber gambar: www.antaranews.com"]

[/caption]

Sebuah Refleksi Jalur KA Rangkasbitung-Tanah Abang

Jalur kereta api Rangkasbitung-Tanah Abang sudah beroperasi sejak zaman Belanda, artinya jalur ini sudah sangat lama. Tapi melihat perkembangannya sangatlah lamban. Setelah Indonesia Merdeka 70 tahun jalur ini baru berkembang hingga stasiun Maja.Itupun dari parungpanjang menuju Maja masih single rel . walau kenyataan sudah dibangun double track , pengoperasiannya seperti mangkrak belum dioperasikan. Padahal jalur ganda itu sudah selesai ketika pemerintahan SBY-Boediono. Dari stasiun Maja menuju Rangkasbitung hingga ke pelabuhan Merak masih satu jalur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun