Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

1111...I Love You

11 November 2016   16:59 Diperbarui: 11 November 2016   17:10 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Angka 1111 memang penting buat hidup saya . Kalau sepekan yang lalu 411 terjadi demo besar besaran  di Jakarta. Tepat seminggu ini terjadi “demo “ yang perlu diselesaikan segera. Lebih cepat dari 2 pekan.

Saya sih bukan tipe melankolis yang biasa mengobral kata kata penuh bunga (non bank) untuk seseorang (tentunya lawan jenis ya...) . saya tipe tembak langsung. Tidak berputar putar. Langsung pada sasaran.

Hari ini saya ingin memberikan sebuah artikel khusus buat seorang wanita super cantik. Wanita yang telah rela selama 17 tahun hidup apa adanya. Merasakan pahit manis kehidupan bersama. Melewati jalan terjal , jalan mulus hingga jalan buntu yang membuat  kita harus berputar arah.

Inilah artikel itu...

Waktu berjalan cepat. Tak terasa sudah 17 tahun . Pertama kali saya mengenalnya memang tak ada rasa. Benar tak ada getaran...senyum manismu itu hanya lewat sepintas saja ketika sebuah anak kunci  kau berikan (saya lupa momen apa itu...pokoknya ada adegan ngasih kunci)

Setelah itu semuanya berjalan normal. Sibuk masing masing. Tak ada ingatan akan wajah dan senyummu itu. Saya memang begitu.

Hingga...

Saya merasa perlu melepas status lajang. Status yang secara sadar dan penuh kedewasaan harus saya akhiri dengan pernikahan. Saat itu saya tak punya calon. Pacar juga tak ada. Maklum jomblo kurang mengigit...walau satu dua orang pernah saya taksir. Sayang , cinta bertepuk sebelah tangan. maka tak ada romansa dalam hidup saya. saya yang aktifis ketika itu tenggelam dalam kesibukan siang malam dan pagi sore, persis seperti  judul restoran padang.

Dengan sedikit keberanian dan modal di rekening Rp 300 ribu. Saya pun nekat mencari cari siapa wanita yang siap hidup menderita bersama saya. Beberapa sasaran orang yang saya anggap bijak dan bisa membantu saya dekati.

Bicara iseng lalu serius. Dari Cuma minum kopi saset hingga pesan nasi goreng spesial. Awalnya saya sempat dicurigai, kok ujug ujug mau cari calon istri. Mau berangkat ke luar negeri mendadak pikir mereka . Saya hanya tersenyum tak punya arti.

Cukup lama saya mencari , rupanya mencari calon istri itu susah. Entah kalau orang lain. Tapi bekal kesabaran saya cukup banyak dan selalu ready stock. Menunggu menjadi pekerjaan mendebarkan. Satu bulan telah lewat tanpa hasil. Belum ada wanita yang bersedia saya ajak hidup “menderita”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun