Mohon tunggu...
Rushan Siadi
Rushan Siadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

perkenalkan saya Han, saya punya beberapa hobi dan salah satunya adalah menulis, ya walaupun baru beberapa minggu belakangan ini sih, hehehe... saya memiliki kepribadian yang cukup baik, pendiam dan murah senyum serta tidak suka di ganggu. warna kesukaan saya adalah hitam dan putih, saya akan sering menggunakan pakaian berwarna hitam/gelap saat saya menjalani aktivitas saya dan saya suka warna putih karena saya senang ke masjid menggunakan baju berwarna putih. itu aja kali ya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Semarakkan Merdeka Belajar Melalui Program Kampus Mengajar kepada Anak-anak di Daerah Terpencil Indonesia

10 Mei 2023   16:21 Diperbarui: 10 Mei 2023   16:25 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: by Rushan Siadi / dokumen pribadi

Setiap anak adalah aset suatu bangsa, baik dan tidaknya anak itu bertumbuh tergantung daripada orang tua serta tempat dimana anak itu dibesarkan. Namun dalam cakupan lebih luas, negara yang dalam hal ini pemerintah juga memiliki peran yang sangat penting untuk menunjang tumbuh kembangnya anak tersebut menjadi lebih baik, yakni dengan membangun dan memberikan fasilitas-fasilitas penunjang mulai dari layanan kesehatan yang berkualitas, tempat peribadatan, fasilitas Pendidikan sampai pada kebijakan-kebijakan yang mendukung tumbuh kembangnya anak tersebut.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa di setiap daerah khususnya pada daerah pedalaman dan terpencil pasti memiliki sekolah-sekolah sebagai fasilitas penunjang bagi setiap anak untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Namun walaupun begitu, biasanya sekolah-sekolah yang ada di pedalaman dan terpencil mayoritas memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan sekolah-sekolah yang ada di perkotaan, hal ini terjadi dikarenakan beberapa faktor yang diantaranya mulai dari rendahnya kualitas guru, minimnya sarana dan prasarana penunjang Pendidikan, sampai pada jumlah guru yang terlalu sedikit sehingga tak jarang satu orang guru bisa mengajar beberapa mata pelajaran sekaligus. Hal ini makin diperparah dengan sulitnya akses jaringan internet sehingga sulit bagi mereka untuk mengikuti perkembangan zaman.

Nah, melalui kebijakan pemerintah yakni melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang mana diimplementasikan dalam program kampus mengajar diharapkan tidak hanya memberikan manfaat berupa kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat mengasah keterampilan dan menjadi salah satu agen perubahan. Lebih daripada itu yakni dapat menjawab dan membantu para guru dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran dan pendidikan di sekolah.

Lalu, apa itu kampus mengajar?

Dikutip dari channel YouTube Merdeka Belajar, Kampus mengajar merupakan bagian dari MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk belajar di luar kelas sambil mengabdikan dirinya demi kemajuan Pendidikan Indonesia. Program ini dirancang untuk memberikan dampak bagi peningkatan literasi dan numerasi di satuan Pendidikan dasar melalui keterlibatan mahasiswa sebagai mitra guru untuk berinovasi dalam pengembangan strategi serta model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

Pada paragraf sebelumnya, saya telah membahas sedikit terkait masalah-masalah Pendidikan di daerah-daerah tepencil dan pedalaman yang mana dikarenakan faktor-faktor tersebut kemudian menimbulkan beberapa dampak diantaranya yakni rendahnya kemampuan literasi dan numerasi peserta didik serta menjadi penghambat kemajuan mutu Pendidikan di daerah tersebut.

Nah, dalam hal ini kehadiran mahasiswa melalui program kampus mengajar menjadi salah satu poin penting dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik melalui pengembangan strategi dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan sehingga proses pembelajaran tidak monoton dan membosankan.

Kehadiran mahasiswa juga bisa menjadi sosok inspirasi dan memberikan warna tersendiri bagi peserta didik untuk terus belajar, bertumbuh dan berkembang dalam menggapai cita-cita yang mereka impikan karena di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin selama kita memiliki keinginan kuat untuk terus maju dan maju. Pada saat yang sama, kehadiran para mahasiswa ini juga akan memberikan inovasi atau terobosan baru mulai dari inovasi model pembelajaran, adaptasi teknologi serta administrasi sekolah. Hal ini memang harus dilakukan mengingat seiring perkembangan teknologi kita mengetahui ada banyak strategi atau model-model pembelajaran yang bisa diterapkan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Di sisi lain, penerapan inovasi model pembelajaran ini dapat diterapkan guru untuk mengajar di kemudian hari, hal ini dikarenakan mengingat akses jaringan yang kurang memadai sehingga memungkinkan guru untuk sulit mempelajari apalagi menerapkannya dalam proses belajar mengajar.

Dalam proses menulis blog ini, saya teringat beberapa bulan yang lalu ketika saya beserta 4 orang teman saya menjalani proses KKN disebuah desa terpencil di provinsi Maluku, dimana pada saat itu rencana pelaksanaan KKN menitikberatkan pada transformasi ekonomi sehingga program yang berkenaan dengan Pendidikan memang tidak ada. Namun setelah 4 hari kedatangan kami, kami kemudian berinisiatif untuk mengunjungi sebuah Sekolah Dasar yang ada di Desatersebut setidaknya sekali saja. Singkat cerita, setelah berbincang-bincang dengan beberapa orang guru, seorang guru pun mengungkapkan sebuah kalimat yang cukup membuat saya secara pribadi terkejut. Bagaimana tidak kata guru tersebut mengatakan "para siswa ini sangat menunggu kedatangan kami di sekolah untuk mengajari mereka" sehingga sebelum balik kami menyempatkan diri untuk masuk ke dalam kelas yang berisi puluhan siswa untuk belajar sambil bermain dan alhasil dari raut wajahnya mereka terlihat sangat bahagia dan walaupun beberapa diantaranya ada yang malu-malu. Dan sebelum kami benar-benar balik ke rumah yang menjadi tempat kami menginap selama menjalankan program KKN,  kami mengatakan kepada para siswa tersebut "jika ada yang ingin belajar di sore nanti datang saja ke rumah".

Menjelang pukul 16.00 WIT. Dari luar jendela saya mulai melihat anak-anak mulai berdatangan sambil di tangannya memegang sebuah pena dan buku, dan ya mereka benar-benar datang untuk belajar. Dari kejadian tersebut saya kemudian menilai beberapa hal, mulai dari besarnya motivasi para siswa untuk belajar, hal itu saya ketahui ketika saya mulai mengajar mereka sore itu. Kemudian bagaimana tingkat literasi mereka, seperti yang terlihat ada yang sudah kelas 4 dan 6 tapi belum terlalu lancar membaca, kemudian kualitas guru kebanyakan adalah guru honorer dengan tingkat Pendidikan SMA hal ini terjadi karena memang mereka sangat kekurangan guru.

Selain itu, ada juga seorang anak kelas 6 yang sudah tidak masuk sekolah karena alasan tangannya yang sakit selama berhari-hari terlepas dari kebenaran tangannya yang sakit ternyata hal tersebut hanya sebatas alasan karena setelah sembuh anak tersebut masih malas dan enggan sekola. Namun setelah lebih kurang 20 hari kedatangan kami, kami kemudian melihat anak tersebut mulai kembali masuk sekolah terlepas dari alasan lain kami pun sering menyuruh anak tersebut untuk terus bersekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun