Mohon tunggu...
Roesda Leikawa
Roesda Leikawa Mohon Tunggu... Editor - Citizen Journalism, Editor, Penikmat Musik Instrumen dan Pecinta Pantai

"Menulis adalah terapi hati dan pikiran, Kopi adalah vitamin untuk berimajinasi dan Pantai adalah lumbung inspirasi" -Roesda Leikawa-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tolong Ya Jangan Kepoin Urusan Saya

12 Desember 2017   14:27 Diperbarui: 12 Desember 2017   14:30 1584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : ellestary.wordpress.com

"Lama-lama risih juga dikepoin terus, gak ada kerjaan apa ngurusin kehidupan pribadi orang lain. Saya mah apa atuh..? bukan selebriti, bukan juga musuh negara yang harus diintai setiap pergerakan, saya ini hanya masyarakat biasa, tolong ya buat kamu yang penasaran dengan kehidupan saya untuk tidak mengintip apalagi ngurusin hal-hal pribadi saya"

Seminggu ini, dua kali saya mendapat notifikasi dari WhatsApp bahwa "Anda masuk ke komputer baru baru-baru ini.." artinya bahwa ada yang sengaja masuk di WhatsApp saya melalui komputer lain, padahal saat notifikasi tersebut, saya sedang berada diluar dan tidak mengoperasikan komputer, beberapa waktu yang lain, notifikasi di pukul 01.00 saat saya sudah tertidur. Sebenarnya notifikasi ini sudah sering kali muncul sejak beberapa bulan yang lalu, tapi saya cuek saja, lama-lama jadi kesel juga, ini orang yang suka masuk di WhatsApp saya benar-benar lagi kelainan jiwa. Buat apa masuk di WA pribadi saya? Tujuannya apa?

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Saya hanya menggunakan WhatsApp Web di komputer kantor dan memang sering kali tidak pernah keluar dari aplikasi, Yes saya akui kelalain saya, kenapa..? karena saya percaya dengan orang-orang terdekat tidak mungkin usilin saya. Tapi masah iya orang kantor yang buat? Entahlah (semoga saja tidak) pada akhirnya saya lelah dan merasa tidak nyaman dikepoin terus..!.

Tolong ya buat kamu yang suka buka WhatsApp saya, coba evaluasi dirimu apakah kamu normal atau abnormal..? coba tanyakan pada dirimu? Sepenting itukah harus kepoin saya yang bukan siapa-siapa ini? bukankah berhenti mengurus masalah pribadi orang lain jauh lebih baik dan terhormat dibandingkan hanya buang-buang waktu untuk mengintip wilayah pribadi seseorang..?

Padahal waktumu akan lebih bermanfaat jika kau gunakan untuk hal-hal positif lainnya, misalnya mengintip isi Al-qur'an dan terjemahannya, atau membaca artikel motivasi hidup supaya lebih baik. Okelah saya akui kehebatanmu meretas WA atau mungkin media sosial saya yang lainnya juga sudah kamu hack. Hey......... kamu alangkah baiknya kelebihan ilmu yang Tuhan Anugerahkan itu kau gunakan untuk hal-hal positif, jangan ganggu hidup saya, jangan masuk diwilayah pribadi saya.

Jadi saya sarankan untuk kamu yang sudah akut bangat mengidap penyakit Kepo, stalking, hack :

  • Buatkan prioritas hidupmu pada hal-hal yang bisa membahagiakan orang lain.
  • Sibukkanlah dirimu dengan hal-hal positif, misalnya olah raga, atau ajak teman-teman yang memiliki hoby yang sama untuk kumpul sekedar diskusi ringan sambil ngopi
  • Intiplah hal-hal yang bermanfaat, bukan mengintip akun pribadi sesorang
  • Jangan terlalu memikirkan orang lain sampai pada tingkat penasaran berlebihan, sehingga menjerumuskan dirimu menjadi penjahat di dunia maya.
  • Dekatkan dirimu pada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Nah, semoga dengan membaca unek-unek saya ini, bisa menyadarkan dirimu, bahwa saya atau siapa saja yang pernah menjadi korban retas akun, benar-benar tidak suka dengan perbuatan yang tidak terhormat itu.

Salam Hangat

Ambon, 12 Desember 2017

Roesda Leikawa

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun