Mohon tunggu...
Rury Trisnawati
Rury Trisnawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Masih belajar menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Fisip Universitas Nasional Ilmu Komunikasi (Jurnalistik)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wanita Renta Menjadi Tumpuan Keluarga

19 Juni 2021   10:32 Diperbarui: 19 Juni 2021   10:38 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Wajahnya selalu tampak gembira, tak pernah terlihat perasaan sedih. Senyum ramah dan wajah riang selalu di perlihatkan kepada semua orang. Tak pernah dia meminta belaskasihan kepada orang lain. Hari-harinya dia jalani dengan penuh semangat. Tak pernah dia mengeluh apalagi berputus asa. Dia selalu menjalankan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh, meskipun banyak orang mengatakan pekerjaan itu sangat rendah dan tidak pantas dilakukan oleh mereka. Namun baginya apapun pekerjaannya, harus selalu dijalankan dengan sebaik mungkin.

Ya inilah sekilas sosok mbah punilah yang sehari -- harinya bekerja sebagai kuli panggul di pasar bringharjo Yogyakarta. Mbah Punilah adalah seorang ibu berumur 75 tahun yang mempunyai 5 orang anak dan 15 orang cucu. Adapun suami mbah punilah hanya seorang buruh tani yang penghasilannya tidak menentu. Mbah Punilah begitulah orang-orang menyebutnya, mbah punilah berasal dari kulon progo dan beliau memiliki seorang suami yang berprofesi sebagai petani, untuk membantu suaminya wanita yang sudah berusia 75 tahun tersebut berprofesi sebagai kuli panggul di pasar bringharjo demi menghidupi 5 orang anak dan 15orang cucunya. Mbah Punilah rela bekerja sebagai kuli panggul demi mencukupi semua kebutuhan keluarganya. Mulai dari makanan yang dimakan setiap harinya, biaya untuk beli pakaian, dll, hampir semuanya ditanggung oleh mbah punilah. Walaupun penghasilan mbah punilah tiap harinya tidak seberapa dan tidak menentu. Dengan usia yang sudah tidak muda lagi, tenaga yang sudah tidak seperti dulu lagi, dan tubuh yang renta namun mbah punilah tetap dengan semangat menjalani pekerjaannya sebagai kuli panggul di pasar.

Mbah punilah bekerja di pasar bringharjo yang ada di jalan malioboro Yogyakarta. Setiap hari mbah punilah berangkat dari rumahnya menuju pasar tempat dia bekerja dengan berjalan kaki. Mbah punilah bekerja mulai dari pukul 09.00 sampai 16.00. "ya gak tentu,dalam sehari kadang-kadang dapat 25ribu," uajarnya kepada kami ketika di konfirmasi di sela-sela kesibukannya sebagai kuli panggul. Walaupun pekerjaannya tidak sebanding dengan upah yang diterimanya namun mbah punilah ikhlas menjalani pekerjaannya tersebut. Dengan penghasilan yang tidak seberapa dari pkerjaannya sebagai kuli panggul mbah punilah masih bisa menyekolahkan anaknya. Mbah punilah mempunyai keinginan besar yaitu bisa menyekolahkan anaknya smapai jenjang strata 1(S1). Begitu besar harapan mbah punilah kepada anaknya tersebut agar bisa menjadi orang sukses dan bisa merubah hidup keluarganya tersebut.

Mbah punilah pulang dari tempat bekerjanya jam 16.30 WIB. Sesampainya dirumah, kadang mbah punilah tidak langsung istirahat melainkan membantu suaminya ke sawah kalau suaminya belum pulang selain itu mbah punilah juga harus mengurus 5 orang anak dan 15 orang cucunya

Ketika di konfirmasi berapa lama beliau bekerja sebagai kuli panggul di pasar bringharjo beliau hanya menjawab"saya bekerja sebagai kuli panggul sejak berusia 15 tahun," ujarnya sembari tersenyum. Walaupun mbah punilah bekerja ssebagai kuli panggul, namun mbah punilah tidak pernah merasa risih atapun malu.

Pekerjaan mbah punilah yang dapat dikatakan tetap adalah bekerja sebagai kuli panggul. Mbah punilah bekerja sebagai kuli panggul sejak usianya 15 tahun dan sekarang usia mbah punilah menginjak 75 tahun. Sehingga mbah punilah bekerja sebagai kuli panggul kurang lebih sudah 60 tahun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun