Mohon tunggu...
RuRy
RuRy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Demak Jawa Tengah

Orang biasa dari desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Begini Caranya Menyikapi Orang yang Suka Nyinyir dan Tidak Membangun

16 Mei 2021   00:51 Diperbarui: 4 Februari 2023   06:07 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sumber: Medcom.id

Kadar dan cara berpikir seseorang akan terlihat bagaimana ia menyikapi suatu hal, terutama mengenai isu-isu terkini dan permasalahan-permasalahan hidup yang kompleks.

Dalam tahap dan kondisi ini kita mesti jeli, bagaimana menyikapi omongan yang tidak perlu bahkan cenderung sarat dengan ghibah dan fitnah. Saat kita menyadari obrolan sudah mulai tidak sehat apalagi mendidik, segeralah alihkan tema atau menghindar, karena tidak akan memberi pihak manapun sesuatu yang bermanfaat. Saya rasa ini sering terjadi di lingkup tempat kerja, warung, tempat nongkrong, bahkan perkumpulan yang bersifat keagamaan.

Kedua; Tetap realistis

Definisi teman yang baik sendiri sangat subjektif. Ada yang mungkin lebih menyenangi sosok yang ramai. Dan, ada pula yang lebih menyukai sosok yang pendiam.

Secara umum kita bisa mengatakan bahwa teman yang baik adalah orang yang membuat kita senang dan bisa memberi stimulus ke arah yang lebih baik.

Kita bisa belajar dari siapa saja dan dimana saja, termasuk dengan teman. Bukan berarti teman yang lebih muda ilmu dan pengalamannya ada dibawah kita, dan sebaliknya. Karena pelajaran bisa didapatkan dari siapapun, termasuk dari orang yang sama sekali tidak di kenal. Pelajaran hidup yang sulit adalah ketika materi itu diselipkan secara implisit dalam kehidupan kita sehari-hari.

Pergaulan hubungan pertemanan punya peran penting dalam membentuk karakter dan pola pikir seseorang. Memang perlu berhati-hati dalam memilih teman, apalagi mengajak diskusi tema yang spesifik. Kita mesti realistis, semua orang bisa nyinyir, tapi hanya sedikit yang kritis dan bisa membangun.

Saya bukan seorang psikolog, apa yang saya tulis adalah pengalaman hidup pribadi yang saya dapatkan selama ini. Bahwa memilih teman untuk berproses ke arah yang lebih baik bukan perkara yang mudah, mesti teliti memilah dan telaah.  

Pertemanan tidak selalu masalah canda tawa, tetapi bagaimana untuk saling memberi motivasi dan inspirasi. Jangan sampai terjebak dengan pola pikir dalam tempurung karena kesalahan dan kelalaian berteman dan akrab dengan sembarang orang.

Hidup adalah bagaimana untuk terus berproses ke arah yang lebih baik. Bukan hanya masalah karier dan penghasilan, namun juga menjaga keseimbangan untuk selalu up to date pengetahuan termasuk dari sisi spiritual.

Rury 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun